Di sejumlah pasar tradisional di Kota Surabaya, harga-harga kebutuhan sehari-hari sudah merangkak naik justru sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.
Setelah kenaikan harga BBM, harga-harga kebutuhan sehari-hari pasti akan berubah kembali, naik lagi. Namun demikian pedagang berharap agar stok barang jangan sampai kosong.
“Kalau stok barang kosong, maka harga akan gila-gilaan. Pedagang yang punya stok besar, yang akan menangguk keuntungan. Kalau barang selalu ada, maka harganya masih bisa dikontrol. Tidak bisa dimainkan. Yang penting pada saat kenaikan harga BBM, stok kebutuhan sehari-hari jangan sampai kosong,” ujar Ahmad Husein pedagang daging Sapi di DTC Wonokromo.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahuan lalu, saat harga BBM dinaikkan pemerintah, lanjut Husein, selalu saja ada orang-orang yang memanfaatkan kesempatan dengan menghilangkan satu diantara barang komoditi kebutuhan sehari-hari.
“Sehingga harganya jadi tidak wajar. Pemerintah mestinya juga mengawasi itu. Oleh karena itu, kenaikan harga BBM seharusnya disertai dengan terjaminnya barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Kalau tidak, rakyat ini jadi tambah repot,” tukas Ahmad Husein saat ditemui suarasurabaya.net.
Bagi pedagang beras seperti Sudarno, ketersediaan barang untuk dijadikan stok persediaan menjadi sangat penting mengingat komoditi barang yang dijualnya merupakan satu diantara komoditi kebutuhan pokok masyarakat.
“BBM naik sudah bolak-balik terjadi. Tapi yang menjamin kalau harga barang dipasar tidak naik, sampai saat ini tidak ada. Makanya, stok persediaan barang apalagi kebutuhan pokok masyarakat harus dijaga. BBM naik ditambah stok barang kosong, masyarakat jadi korban lagi,” tegas Sudarno, Selasa (18/11/2014).(tok/ipg)