Belakangan ini, pembahasan mengenai Kewirausahaan masih sering dibicarakan dan digalakkan. Satu diantaranya bisa dilihat dari antusiasnya masyarakat Surabaya pada event bisnis betajuk info franchise dan business consept expo 2014.
Digelar di The Square Ballroom Surabaya, pameran kali ini berlansgung selama tiga hari mulai 11-13 April 2014.
“Prospeknya sangat bagus di kota ini, masyarakatnya antusias dan sangat tertarik dengan event seputar wirausaha. Tapi juga banyak pengunjung dari daerah lain di Jatim,” kata Fredy Ferdianto, dari Neo Organizer.
Fredy mengatakan, pameran kali ini bukanlah yang pertama, melainkan untuk kedua kalinya dengan antusias pengunjung yang juga cukup tinggi.
Terkait segmentasi, Fredy mengaku pihaknya memang mengambil kelompok mayarakat kelas menegah ke atas dengan usia di atas 20 tahun. “Alasannya, menurut kami sebagai penyelenggara yang sudah berpengalaman selama 9 tahun, potensinya lebih besar membidik pasar tersebut dari tahun ke tahun jumlah peminat terus bertambah,” tuturnya.
Meski demikian, ia menambahkan, tidak menutup gerbang bagi kelompok masyarakat kelas lain. “Ini acara untuk umum jadi siapapun bisa datang termasuk para calon wirausaha muda di luar segmen kami,” terang dia.
Menurut Fredy, di antara sekian banyak konsep usaha, franchise memang yang sedang naik daun. Banyak masyarakat menaruh minat lebih pada konsep usaha ini karena secara umum lebih banyak berhasil.
“Jika kita memulai usaha dibutuhkan perjuangan baik dari segi waktu dan biaya, tapi konsep franchise mengambil jalur tengahnya. Jadi kemungkinan berhasil lebih besar dan dimungkinkan lebih cepat,” jelas Fredy saat ditanya apa yang membuat masyarakat sangat tertarik dengan usaha frenchise.
Konsep franchise sudah memiliki merk yang legal, dukungan operasional, SDM yang telah kuat, perhitungan usaha yang matang dan tentunya pelanggan/konsumen.
“Jika ada kasus franchisee yang gagal, itu ada dua kemungkinan, pertama soal lokasi kedua pelaksanaannya tidak sesuai SOP (Standart Operasional Procedure),” katanya.
Selain itu, masih kata dia, terkadang juga ada kasus, dimana seorang frenchisee mengakhiri kontrak dan membuka usaha yang sama atau lebih dikenal dengan istilah Copycat.
Secara etika mungkin sedikit riskan, namun ini sudah menjadi rahasia umum dan biasa. Banyak pengusaha yang meniru usaha lain (Copycat), dengan harga lebih murah dan pelayanan yang tidak kalah baiknya.
Usaha yang Copycat banyak terjadi di kota besar, seperti Surabaya. Sebelum memulai beberapa pengusaha biasanya meilhat potensi pasar yang sudah terbuka agar tidak perlu repot menganalisis dan mencari ide baru. Mereka hanya perlu melakukan sedikit inovasi untuk menarik konsumen.
“Menurut saya hal tersebut sah-sah saja selama tidak menyinggung HAKI, baik dari segi merek, pelafalan atau hal lain yang sudah dipatenkan. Kalau tidak ya bia digugat,” ungkap Fredy mengakhiri perbincangan.
Neo Organizer bersama Asosiasi franchise Indonesia mengadakan Info Franchise & Business Concept Expo 2014 dengan tema Ayo berwirausaha. Ini merupakan agenda tahunan yang sudah berjalan selama sembilan tahun. (ain/fik)
Teks Foto : Pameran info franchise dan business consept expo 2014.
Foto : Ain suarasurabaya.net