Dari 1700an Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Indonesia, ternyata hanya 20 persen yang sehat dan menguntungkan.
“Mayoritas BUMD memang belum sehat, hanya 20 persenan yang sudah sehat,” kata Zaidin A Zaiti, Penanggung Jawab BUMD Expo 2014, di sela-sela pembukaa BUMD Expo, di JX Expo Surabaya, Rabu (17/12/2014).
Karenanya, kegiatan BUMD Expo kali ini diharapkan bisa memacu seluruh BUMD untuk lebih mandiri dan memiliki daya saing.
Hal yang sama diungkapkan Arif Afandi, Ketua Badan Kerjasama BUMD Seluruh Indonesia. Menurut dia, masih lemahnya BUMD juga disebabkan belum adanya undang-undang yang memayungi BUMD. “Satu-satunya undang-undang yang ada adalah Undang-undang Pemda yang di dalamnya membuat beberapa pasal tentang BUMD,” kata Arif Afandi.
Soekarwo, Gubernur Jawa Timur mengatakan, BUMD didirikan bukan semata bertujuan keuntungan, melainkan juga bagaimana BUMD mampu menggerakkan perekonomian di masyarakat.
“Kelemahan BUMD seringkali manajemennya masih buruk. Apalagi masih banyak BUMD yang setatusnya belum PT melainkan hanya perusahaan daerah,” kata dia.
Di tempat yang sama, Jusuf Kalla, Wakil Presiden berharap peran BUMD lebih menekankan pada peran masyarakat sekitar. Dia mencontohkan bagaimana Bank Pasar bisa memberdayakan masyarakat khususnya para pedagang kecil.
“BUMD harus siap bersaing, prinsip persaingan itu bagaimana menciptakan produk yang lebih baik, murah dan cepat. BUMD harus bisa,” kata dia.
Dia juga berharap BUMD lebih profesional lagi. Jika dulu BUMD sarat dengan nepotisme, kini BUMD harus lebih profesional dengan mengangkat karyawan profesional. “Jangan lagi mengangkat pensiunan-pensiunan birokrat menjadi direksi BUMD, pengalaman birokrat dan bisnis itu beda,” kata dia.
Sekadar diketahui, BUMD expo kali ini diikuti 80 peserta. Selain itu, dalam BUMD expo kali ini juga digelar forum bisnis yang melibatkan 350 direksi dan komisaris BUMD dan BUMN se Indonesia. (fik)