Masing-masing SSNetters yang hobi belanja memiliki alasan dalam belanja online dan offline. Beberapa alasan itu diungkapkan dalam kolom #DISKUSI yang diadakan fanpage Suara Surabaya e100 Selasa, 4 Februari 2014.
Yuni Gading dan Suhermin Ari Puji lebih menyukai belanja online karena tidak perlu repot mencari parkir kendaraan. Selain itu menurut Suhermin belanja online lebih leluasa. “Lebih leluasa aja karena gak dibuntutin sama SPG yang lagi jaga. Jadi nyari-nyarinya lebih lama”, tulisnya.
Arlen Sylvanus beda lagi. Mereka suka online satu di antaranya karena harga yang lebih murah dan kemudahan transaksi. “Harga yang cenderung lebih murah dari toko online, apalagi kalau ada toko online besar yang mengadakan diskon. Kemudahan transaksi, apalagi sekarang banyak bank yang sudah mengadakan pembayaran online seperti BCA klikpay/mandiri klikpay”, tulis Arlen.
Namun begitu, belanja offline bagi beberapa SSNetters masih dianggap sebagai proses transaksi paling aman dan mudah. Seperti yang diungkapkan Tono Budi Setiawan dan Helena Feny. Tono menulis: “Selain bisa mengetahui barangnya secara langsung, juga bisa mengetahui kondisi barangnya”.
Helena juga demikian. Menurutnya belanja offline lebih puas karena dapat memegang sendiri barangnya sebelum transaksi dilakukan. Tapi dia juga mengaku akan melakukan belanja online jika terpaksa. “Walau demikian, saya juga sering belanja online terutama jika barang nya susah didapat”, tulisnya.
Meski saat ini para pengguna belanja online tengah dihantui penipuan, berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), omzet ritel online mencapai Rp150 triliun tahun lalu dan pertumbuhan rata-ratanya 17-20% per tahun.
Akun M Dwi Irawan melihat bahwa alasan yang paling masuk akal kenapa belanja online sedang trend adalah selain perkembangan teknologi juga dipengaruhi efisiensi waktu. “Belanja online lebih praktis dan gak buang waktu”, tulisnya. (ham/ipg)
Teks Foto:
Diskusi yang dilakukan fanpage FB SS e100