PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang berusaha terus meningkatkan layanannya, kini bertekad dapat meraih sertifikat ISO-28000 di bidang keamanan.
ADJI PAMUNGKAS President Director PT TPS pada suarasurabaya.net, Senin (30/04) disela perayaan 8 tahun atau sewindu PT TPS, mengatakan, keamanan merupakan salah unsur penting
dalam layanan kepelabuhanan, sehingga manajemen TPS bertekad dapat memberikan layanan kepada pengguna jasa sesuai standar layanan terbaik.
“Apalagi, TPS selama ini telah menjadi yang terdepan menuju industri Indonesia yang taat terhadap aturan International Ships and Ports Security (ISPS) dan International Maritime Organization(IMO),” jelasnya waktu diwawancarai suarasurabaya.net. {clip*1}
Sebelumnya, TPS juga telah mengantongi dan mempertahankan sertifikasi yang sudah diraih seperti ISO 9001 (Proses Operasional), ISO 18001 (Perlindungan Lingkungan) dan OHSAS 14001 (Sumber Daya Manusia dan Keselamatan), yang secara keseluruhan telah diintegrasikan menjadi sistem Lingkungan, K3, Keamanan dan Mutu Layanan (LK4M).
Sementara saat ditanya tentang besarnya tantangan dan peluang tahun 2007 pasca adanya musibah lumpur Lapindo, ADJI mengungkapkan besarnya tantangan dan peluang sama. Berikut penjelasan ADJI PAMUNGKAS.{clip*2}
Ditambahkan IWAN SABATINI Public Relations PT TPS, pada 2006 telah terjadi konsolidasi besar dalam layanan pelayaranan dari dan ke Surabaya dengan jumlah kunjungan kapal yang menurun hampir 20 persen. Rata-rata tingkat pertukaran (turn over) kapal hampir sama dengan volume yang telah dicapai tahun 2005.
Menurut IWAN, ada berbagai macam alasan beberapa perusahaan pelayaran menarik mundur armadanya dari Surabaya, diantaranya adalah penurunan biaya layanan dokumen dan bongkar muat terminal yang telah diputuskan oleh Pemerintah Indonesia, batas kedalaman laut dalam kanal masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak, serta lesunya pertumbuhan volume petikemas secara umum dibandingkan dengan negara-negara lain.
Data di TPS pada 2006 sebanyak 1.476 ship call dan pada triwulan I/2007 mencapai 356 ship call. TPS optimis volume petikemas akan mulai meningkat lagi.
Volume petikemas di TPS pada 2006 mancapai 1.053.466 twenty equivalent units (teus) dan diharapkan pada 2007 ada peningkatan antara 5 persen atau bisa melampaui 1,1 juta teus.
“Mudah-mudahan akses transportasi di Porong yang terhambat lumpur, segera pulih untuk kemudahan atau kelancaran transportasi angkutan barang menuju pelabuhan,” ungkapnya.
PT TPS kini telah berusia delapan tahun. TPS didirikan pada 1999, pada saat P&O Ports (Peninsular & Oriental Steam Navigation Company) Australia membeli 49 persen saham dari Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) sebagai anak perusahaan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III.
Pada Maret 2006, P&O Ports diambil alih oleh Dubai Ports World. Dampak pengambilalihan tersebut, TPS memiliki akses hubungan keahlian dan komersial dengan perusahaan operator terminal terbesar keempat di dunia.
Pada acara perayaan ulang tahun ke-8 di kantor PT TPS jalan Tanjung Mutiara 1 Surabaya yang dilaksanakan Senin (30/03) hari ini berjalan sederhana dengan tumpengan. Jajaran Direksi diantaranya GARY WILMOTH Direktur Keuangan, ALAN MILES Direktur Operasi, DAVID P MONTGOMERY Vice President Director, ADJI PAMUNGKAS President Director dan SISWADI Direktur Teknik hadir bersama puluhan karyawan serta mitra kerja.
Teks Foto:
1. (Dari kiri ke kanan) DAVID P. MONTGOMERY, ADJI PAMUNGKAS, dan SISWADI saat potong tumpeng.
2. Suasana di pelabuhan PT TPS sore hari.
Foto: IPING suarasurabaya.net dan AGUNG Mossaik Media Communication