Dewi (umur sekitar 60 an tahun) istri pertama Dodi Triono (59) korban tewas pemilik rumah di jalan Pulomas Utara 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, duduk diam didampingi wanita lain yang seumuran dengannya.
Dewi duduk bersandar pohon besar di depan ruang jenazah Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Banyak orang yang tidak tahu kalau dia adalah istri Dodi, karena di luar ruang jenazah itu memang banyak keluarga lain sedang menunggu kerabat yang meninggal.
Dewi yang mengenakan hijab dan baju hitam itu dalam pelukan wanita yang ada di sebelahnya. Tidak lama kemudian tibalah 5 mobil ambulans yang membawa masing-masing satu jenazah korban tewas dugaan pembunuhan di Pulomas. Satu per satu jenazah diambil dari mobil ambulans dan masuk ke ruang jenazah.
Saat petugas membawa masuk jenazah, pecahlah tangis Dewi. Rosi Herawati, seketika juga menangis. Rosi adalah ibu almarhumah Amel, teman Gema anak Dodi, yang juga menjadi korban. Rosi yang mengenakan hijab berwarna kuning terus mendampingi jenazah anaknya sejak di TKP sampai di rumah sakit Polri.
Dewi istri pertama Dodi mengatakan, suaminya itu baik dan selama ini tidak mempunyai musuh. “Dia itu baik, tidak punya musuh. Kenapa ada yang tega melakukan seperti itu,” ujar Dewi sambil menangis saat di rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
“Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya,” kata Dewi. Tidak lama kemudian, teman-teman Dewi satu per satu datang untuk menemuinya di luar ruang jenasah tersebut. Setiap ditemui temannya, Dewi kembali Menangis, termasuk Rosi ibunda Amel yang datang menemui Dewi di tempat yang sama.
Rosi mengatakan, keluarga Dodi sangat dekat dengan keluarganya, karena waktu anak-anak Dodi masih kecil ada yang sempat dia rawat, sehingga Amel pun sudah biasa datang untuk bermain ke rumah Dodi.(faz/den/ipg)