Tegar (3) bocah yang ditemukan meninggal dunia di dalam selokan awalnya sedang bermain di tengah hujan bersama kakaknya.
“Infonya ini memang simpang siur awalnya. Ada yang bilang kejebur, ada yang bilang dibawa wewe gombel,” kata Muhammad Musa anggota Satlinmas Kota Surabaya pada Radio Suara Surabaya.
Musa menceritakan, awalnya ibu korban bersama korban dan kakaknya yang berusia 4 tahun berjalan kaki dari rumah ke sebuah toko untuk membeli mie goreng.
“Sampai di toko, ibu korban sedang transaksi membeli mie goreng sedangkan korban dan kakaknya asyik bermain,” ujar dia.
Karena saat itu kondisi hujan dan ada genangan di selokan dekat korban bermain, kata dia, tiba-tiba korban terjebur lalu terbawa arus.
“Kakaknya sebenarnya tahu kalau adiknya terjebur tapi tidak berani bilang ibunya,” katanya.
Hingga kemudian pencarian korban dilakukan setelah Satlinmas Kota Surabaya menerima informasi dari temannya yang berjaga di Puskesmas Kali Kedinding pukul 19.00 WIB.
Setelah pencarian korban dilakukan, pada Rabu (28/12/2016) pukul 07.00 WIB korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tersangkut di selokan depan rumah jalan Platuk Donomulyo 1A No.30, Surabaya.
Sebelumnya Satlinmas Kota Surabaya menerima laporan pada Selasa (27/12/2016) kemarin malam ada anak hilang bernama Tegar usia 3 tahun di kawasan jalan Platuk Donomulyo 1A. (dwi/ipg)