Sabtu, 23 November 2024

Motif Pembunuhan di Pulomas Sesuai Temuan Barang Bukti

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Jenazah salah satu korban pembunuhan sadis di Pulomas saat tiba di RS Polri Kramat Jati. Foto: Dok/Farid suarasurabaya.net

Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan, penangkapan dua tersangka pelaku pembunuhan sadis di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur tidak sampai 24 jam.

Ini karena polisi telah memiliki database pencurian yang pernah terjadi dan sidik jari pelaku. Metode ini, kata Argo, disebut scientific crime.

“Karena kami belum bisa mendapat keterangan lengkap dari pihak korban yang selamat. Korban saat ini masih dalam kondisi abnormal. Kalau berharap dari mereka kan kasihan. Kami akhrinya mendapatkan pelaku, dan pelaku ini ternyata residivis,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (28/12/2016).

Tersangka Ramlan Butar-Butar dan Erwin Situmorang akhirnya tertangkap. Karena melakukan perlawanan, kedua tersangka pun dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki.

Ramlan, yang meninggal kehabisan darah saat perjalanan ke rumah sakit, kata Argo, memiliki beberapa catatan kejahatan yang telah dilakukan sejak 2001 lalu.

Bahkan, baru 2015 lalu, tersangka telah melakukan pencurian dengan pemberatan di rumah orang korea dan berhasil menyikat habis Rp200 juta. “Mereka ini memang komplotan, dan Ramlan itu kaptennya,” katanya.

Argo mengatakan, polisi sudah memegang data dan identitas empat tersangka pelaku pembunuhan sadis di Pulomas ini. Dua tersangka lain, kata Argo, sedang dalam pengejaran.

Mengenai motif pembunuhan itu, polisi saat penangkapan menemukan sejumlah barang bukti. Antara lain sejumlah uang, dan beberapa barang seperti jam tangan rolex.

Hanya saja, Argo belum menyimpulkan, apakah motif pelaku pembunuhan sadis di Pulomas itu memang untuk merampok harta atau ada motif lainnya.

“Sementara, dari dua pelaku tadi ada bukti barang yang diambil dari rumah korban. Kami masih kroscek lagi, dua pelaku lain mungkin saja juga membawa barang-barang lain,” katanya.

Adapun kondisi kelima korban selamat yang terdiri dari dua anak Dodi Triono, pemilik rumah, dua orang pekerja rumah tangga, dan seorang sopir, sampai saat ini masih dalam kondisi syok.

“Kami masih menerapkan trauma healing dulu, supaya mereka pulih dulu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah bisa pulih,” katanya.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs