Sabtu, 23 November 2024

Pembunuh Perempuan Yang Ditemukan Mengapung di Wonorejo Ternyata Dua Pelajar SMA

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Dua pelaku pembunuhan Yayuk karyawati Matahari Departmen Store yang jenazahnya ditemukan di Ekowisata Mangrove Wonorejo pada 22 Desember 2016. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Unit Reserse Mobile Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap misteri pembunuhan Yayuk karyawati Matahari Departmen Store yang jenazahnya ditemukan di Ekowisata Mangrove Wonorejo pada 22 Desember 2016.

Dua pelaku masih pelajar SMA dan merupakan teman dekat korban. Motif pelaku nekat membunuh korban, lantaran ingin merampas uang gajian dan mengambil motor milik korban.

Ald, 18 tahun, warga jalan menanggal Surabaya dan CD alias Clinton, 18 tahun, warga jalan Keputih Surabaya telah bersekongkol menghabisi nyawa Yayuk hanya karena ingin merampas uang dan motor korban.

Kombespol M. Iqbal Kapolrestabes Surabaya mengatakan, dari hasil penyidikan kedua tersangka memang sudah merencanakan pembunuhan tersebut. Salah satu tersangka memang merupakan teman dekat korban.

Kronologi pembunuhan Yayuk bermula pada 19 Desember, Ald mengajak rekannya Clinton untuk bertemu dengan Yayuk di bawah jembatan Rolak Gunungsari. Ald sudah menyiapkan pisau penghabisan yang disimpan di balik bajunya, agar Yayuk tidak curiga, Ald berdalih ingin memberinya kejutan.

Setiba di lokasi pertemuan, Ald meminta Yayuk untuk menutup matanya. Setelah korban menutup mata, seketika Clinton teman Ald langsung menghujamkan pisau penghabisan tersebut ke dada Yayuk. Ald juga membekap tubuh Yayuk, kemudian Clinton langsung kembali menghujamkan pisau ke arah leher korban.

“Ini motifnya ekonomi. Kedua pelaku juga merampas uang gaji milik korban, serta mengambil motor matic yang digunakan oleh korban. Untuk menghilangkan jejak, dua pelaku membuang mayat korban ke sungai Surabaya yang akhirnya jenazah korban ditemukan di hutan mangrove tiga hari kemudian,” ujar Iqbal, Sabtu (31/12/2016).

Iqbal mengapresiasi kerja tim Satreskrim Polrestabes Surabaya yang bekerja cepat dan profesional dalam mengungkap kasus ini. Identifikasi Forensik juga sangat membantu kinerja reserse dalam penyelidikan.

“Alhamdulillah, kasus ini cepat terungkap. Awalnya mayat tanpa identitas sampai kemudian bisa dikenali dan terbongkar kasus pembunuhan,” katanya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, dua pelajar SMA ini akan dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal, hukuman mati. (bid/iss/fik)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs