Sabtu, 23 November 2024

KPK Berharap Tahun 2018 Kasus Penyerangan Novel Menemukan Titik Terang

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
(kiri ke kanan) Agus Rahardjo Ketua KPK, Irjen Idham Aziz Kapolda Metro Jaya, dan Kombes Argo Yuwono Kabid Humas Polda Metro Jaya, menunjukkan sketsa baru terduga penyerang Novel Baswedan, Jumat (24/11/2017), di Gedung KPK, Jakarta Selatan. Foto: Farid/Dok. suarasurabaya.net

Laode Muhammad Syarif Wakil Ketua KPK mengatakan, tahun 2017 pihaknya berupaya menyelesaikan kasus-kasus korupsi besar, di antaranya KTP Elektronik dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Dari sisi penindakan, tahun lalu KPK melakukan 19 kali operasi tangkap tangan (OTT), terbanyak sepanjang sejarah berdirinya komisi antirasuah di Indonesia.

Sedangkan dari sektor pencegahan, KPK mengklaim berhasil mencegah terjadinya kerugian keuangan negara sebanyak Rp2,67 triliun.

Pencegahan KPK tahun 2017, menurutnya fokus pada tujuh sektor, yaitu sumber daya alam, minyak dan gas bumi, kesehatan, pangan, infrastruktur, reformasi birokrasi dan penegakan hukum, serta sektor pendidikan.

Tapi, pimpinan KPK masih prihatin karena kasus penyerangan Novel Baswedan Penyidik KPK sampai sekarang belum ketahuan pelaku dan motifnya.

Maka dari itu, Laode berharap tahun ini ada titik terang pengungkapan kasus teror yang menimpa Novel, serta kemajuan signifikan dalam proses penyembuhannya.

“Kami prihatin karena sampai sekarang Kasatgas KTP Elektronik Novel Baswedan masih belum sembuh. Kami juga berharap tahun ini kasus penyerangan itu bisa terungkap,” ujar Laode di Jakarta, Senin (1/1/2018).

Sekadar diketahui, Selasa 11 April 2017, Novel Baswedan jadi korban siraman air keras, sesudah Sholat Subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara.

Akibatnya, mata dan hidung Penyidik Senior KPK itu mengalami cedera serius dan harus menjalani serangkaian operasi medis.

Sekitar 8 bulan sesudah peristiwa itu berlalu, Polri masih belum bisa mengungkap tuntas.

Perkembangan terbaru, Jumat (24/11/2017), Tim Penyidik Polda Metro Jaya menyatakan sudah mendapat sejumlah petunjuk baru, antara lain sketsa dua orang yang diduga pelaku penyiraman air keras. (rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs