Setelah meresmikan Kereta Api dari dan ke Bandara Soekarno Hatta, Jokowi Presiden RI dan beberapa menteri kabinet kerja mencoba naik ke dari Bandara ke Stasiun Sudirman Baru.
Jokowi menegaskan kalau semua transportasi besar memang harus terintegrasi, baik Busway, MRT, LRT maupun kereta ke Bandara.
“Ya khusus makro besarnya memang semua harus terintegrasi. Jadi, Busway, LRT (Light RailTransit), MRT (Mass Rapid Transit), Kereta Bandara, kedepan lagi kereta cepat, semua memang di dalam negeri,saya rasa harus terintegrasi,” ujar Presiden di stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018), usai meresmikan kereta bandara di Bandara Soekarno Hatta.
Jokowi mengaku mulai membangun moda transportasi yang akan terintegrasi ini satu persatu, sehingga pada saatnya nanti targetnya akan tercapai.
“Ini kan satu-satu diselesaikan. Kereta Bandara dulu rampung, nanti LRT 2019 sudah seleaai, MRT dari Selatan ke Utara rampung. Ini satu-satu,” kata Jokowi.
Menurut dia, transportasi yang nyaman dan bisa tepat waktu, memang harus ada untuk Jabodetabek. Karena, kemacetan setiap tahun menghabiskan anggaran Rp 67 Triliun.
“Anggaran Rp67 Triliun itu hilang karena macet,” jelasnya.
Soal kereta bandara sendiri saat mencoba menumpanginya tadi, Jokowi mengaku keretanya nyaman dan bagus. Tetapi yang terpenting, kata Presiden, perjalanannya tepat waktu.
“Ya kalo kita lihat keretanya bagus, nyaman. Yang paling penting tepat waktu, 55 menit cepet,” tegas Jokowi.(faz/dwi)