Jumat, 22 November 2024

333 SMA/SMK Bali Siapkan Akses Kelas Maya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi.

Dinas Pendidikan Provinsi Bali mencatat hingga saat ini sebanyak 333 SMA/SMK di Pulau Dewata menyatakan siap untuk terakses dalam kelas maya yang pembelajarannya berbasiskan teknologi informasi.

“Yang terdaftar ternyata tidak hanya dari sekolah negeri saja, tetapi ada juga beberapa sekolah swasta. Hingga hari ini, dari 354 SMA/SMK di Bali, yang sudah terdaftar di kelas maya ada 333 sekolah yang sudah siap,” kata Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Denpasar, Rabu (3/1/2017).

Menurut dia, dalam satu bulan ke depan ini sedang dilakukan proses migrasi dari `rumah belajar` milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ke dalam program atau portal kelas maya SMA/SMK di Bali yang dinamakan dengan `Jejak Bali` (Jejaring Jelajah Kreativitas – Bali).

“Hal ini karena Bali menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang dijadikan model penggunaan kelas maya oleh Kemendikbud. Untuk proses persiapannya sebenarnya sudah dilakukan secara marathon sejak September lalu,” ucapnya saat menggelar rapat bersama jajaran Komisi IV DPRD Bali.

Dengan adanya kelas maya tersebut, nantinya semua materi pembelajaran dalam `Jejak Bali` bisa diakses oleh seluruh siswa SMA/SMK di Bali dan pihak sekolah juga tidak perlu mengeluarkan uang alias gratis.

Berbeda halnya dengan sejumlah program pembelajaran lainnya yang selama ini telah ada dan harus berbayar. “Guru-guru juga ditantang berkreasi atas pembebanan materi kelas bersangkutan,” ujarnya dilansir Antara.

Dengan kelas maya, lanjut TIA, yang selama ini siswa mengikuti ujian harus menggunakan kertas, nantinya sudah tidak diperlukan. Di samping itu, hasilnya lebih cepat, transparan dan siswa juga tidak bisa bekerja sama.

“Ini juga dalam rangka pendidikan karakter dan membangun pendidikan berintegritas,” katanya. TIA berharap proses migrasi dari program Kemendikbud dan juga konten penguatan materi dalam `Jejak Bali` bisa dirampungkan pertengahan Februari 2018.

Dia tidak memungkiri untuk akses internet belum semua sekolah di Bali mudah mengakses, seperti halnya sekolah yang berada di kawasan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Oleh karena itu, persoalan teknisnya juga akan dibantu oleh Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi Bali dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kemendikbud. (ant/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs