Erlangga Satriagung Ketua KONI Jatim justru mempertanyakan sistem Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) kalau Shalfa Avrila, atlet senam artistik yang dipulangkan dari SEA Games, dianggap indisipliner karena sering pulang malam.
“Kalau memang dia indisipliner, sering pulang malam, anak ini, kan, dikelola Pelatnas, bagaimana manajemennya? Kok bisa atlet pulang malam?” kata Erlangga usai mendampingi Shalfa bertemu Gubernur Jatim di Grahadi, Senin (2/12/2019).
Seharusnya, kata Erlangga, Pelatnas menerapkan sistem dan aturan yang ketat terhadap para atlet yang sedang dilatih. Misalnya jam pulang ke asrama. Dia contohkan di Pelatda, maksimal pukul 21.30 WIB atlet sudah masuk kamar.
“Makanya saya akan usul ke Menpora untuk menyempurnakan sistem Pelatnas. Kalau sistemnya sudah ada, kan, tinggal bagaimana mengawasinya? Jenenge arek enom (namanya anak muda) kalau tidak ada sistem, ya, mulih tengah wengi (pulang tengah malam). Wong ABG, kok,” katanya sambil terkekeh.
Soal usulan penyempurnaan sistem Pelatnas ke Menpora itu, Erlangga mengaku serius. Dia sudah membincangkan itu dengan Komisi E DPRD Jawa Timur. KONI Jatim dan DPRD sudah sepakat bersama-sama mengusulkan penyempurnaan sistem Pelatnas ke Menpora.
“Usulnya belum. Dalam waktu dekat ini. Jangan sampai pelatnas ini, yang dikelola satu tim masing-masing Cabor (Cabang Olahraga) tapi pada kenyataannya merugikan atlet daerah, dengan cara yang tidak objektif,” ujarnya.
Berkaitan dengan masalah pemulangan Shalfa Avrila, Erlangga dengan tegas menyatakan, dia akan meminta pelatih senam Pelatnas meminta maaf kepada Shalfa. Menurutnya, apa yang dilakukan pelatih itu memang salah.
“Kami tidak mendorong, kami meminta pelatih bersangkutan untuk meminta maaf. Wong memang salah, kok. Kalau salah, kan, harus minta maaf. Cuman sekarang ini pelatihnya masih di SEA Games. Di Filipina,” katanya.
Erlangga mengatakan, surat PB Persatuan Senam Indonesia (Persani) menggantikan Shalfa dengan atlet lain dari Jawa Tengah, yang dia ketahui keluar pada 19 November lalu. Hanya saja dia perlu memastikan detail isi surat itu.
Apakah dalam surat itu Shalfa hanya dipulangkan tetapi tidak sampai dikeluarkan dari Pelatnas? Atau surat itu memang untuk mendegradasi Shalfa dari Pelatnas? “Saya akan memastikan itu dulu,” ujarnya.
Yang sudah dia pastikan, Shalfa tetap masuk dalam daftar atlet senam artistik di Puslatda Jatim yang akan dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang.
KONI Jatim juga memastikan, tim psikolog Pelatda akan mendampingi Shalfa pascainsiden pemulangannya yang sempat membuat gadis asal Kediri itu trauma. Kalau sudah siap berlatih, Erlangga akan memberikan keleluasaan bagi Shalfa.
“Dia mau latihan di mana? Kalau di Kediri, ya nanti kami carikan pelatih yang spesialisasinya memang di nomornya dia (senam artistik). Dengan ketemu Bu Gubernur tadi Alhamdulillah, Shalfa ada semangat baru,” ujarnya.(den/iss)