Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, optimistis mencapai target mendekati 22 juta penumpang domestik dan internasional selama tahun 2018 salah satu di antaranya karena didorong pelaksanaan pertemuan IMF dan Bank Dunia.
“Secara keseluruhan baik di bandara dan sektor pariwisata yang menangani wisatawan di Bali itu kondusif sehingga mereka semakin nyaman datang,” kata Alexander Rita Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara setelah penutupan posko terpadu monitoring Natal dan tahun baru di bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, dilansir Antara, Selasa (9/1/2018).
Menurut Alex, optimisme tersebut juga didorong pergerakan penumpang tahun 2017 mencapai 21 juta orang atau melampaui target sebesar 20 juta.
Capaian tahun lalu itu melebihi target tahun 2016 yang mencapai 19,9 juta orang baik penumpang domestik dan internasional.
Arie Ahsanurrohim Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menambahkan selama setahun proporsi jumlah penumpang di bandara itu rata-rata sebesar 48 persen merupakan penumpang dalam negeri dan sisanya atau 52 persen merupakan penumpang internasional.
Rata-rata jumlah penumpang per hari, lanjut dia, mencapai 59 ribu hingga 60 ribu orang.
Arie mencatat rata-rata pertumbuhan penumpang mencapai 7-8 persen per bulan selama periode Januari hingga Oktober 2017.
Namun karena krisis erupsi Gunung Agung, periode November hingga Desember 2017, jumlah penumpang, kata dia, tumbuh melambat mencapai lima persen selama dua bulan penghujung tahun itu.
Hal tersebut terkonfirmasi dari hasil monitoring terpadu Natal dan tahun baru dengan mencatatkan penurunan jumlah penumpang sebesar 3,8 persen jika dibandingkan tahun lalu selama 22 hari periode 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.
Selama periode itu, kata dia, Bandara Ngurah Rai melayani 1,25 juta penumpang terdiri dari 695 ribu penumpang domestik dan 558 ribu penumpang internasional.
Jumlah penerbangan tambahan yang sebelumnya diajukan maskapai penerbangan selama periode Natal dan tahun baru mencapai 546 kali penerbangan, terealisasi 254 penerbangan.
“Capaian itu tidak terlepas dari proses pemulihan penerbangan pascapenutupan bandara akibat aktivitas Gunung Agung pada November tahun lalu,” katanya. (ant/ang)