Minggu, 24 November 2024

Polisi Berterima Kasih pada FPI dan Afiliasinya karena Unjuk Rasa Tertib

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto Kapolres Jakarta Selatan di gedung Capital Place kantor perwakilan Facebook di Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto Kapolres Jakarta Selatan berterima kasih kepada Front Pembela Islam (FPI) dan afiliasinya karena unjuk rasa di kantor Facebook perwakilan Indonesia berlangsung aman dan tertib.

“Para pengunjuk rasa juga tidak terlalu banyak. Terima kasih kepada pengunjuk rasa bahwasanya aksi ini memang tertib,” ujarnya di gedung Capital Place kantor perwakilan Facebook di Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2018).

Menurut Mardiaz, setelah shalat Jumat di masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, polisi terus mengawal sampai ke gedung Capital Place tempat dilangsungkanya unjuk rasa.

“Sejak tadi setelah sholat Jumat di Al-Azhar kita Kawal juga ke lokasi. Saya rasa ini juga cukup tertib,” kata dia.

Mardiaz menjelaskan, hari Senin (15/1/2018) itu adalah waktu yang diberikan oleh pengunjuk rasa agar wakil yang menemui (manajer Gedung) memberi konfirmasi kepada Facebook dan menyampaikan pernyataan dari FPI dan afiliasinya.

“Apakah sudah terima (surat dari FPI dan afiliasi) dan siapa dari Facebook yang menerima. Kalau diberikan jawaban tertulis maka segera disampaikan ke pengunjuk rasa. Kalau mungkin ada pertemuan kembali,” kata dia.

Kata Mardiaz, kalau nanti FPI dan afiliasinya akan berunjuk rasa lagi dengan jumlah massa yang lebih besar, Polisi akan siap. “ya kita siap,” tegasnya.

Sekadar diketahui, sekitar 200 massa FPI dan afiliasinya yang mengatasnamakan “Aksi Tolak Kedzaliman Facebook” berunjuk rasa di kantor perwakilan Facebook di Indonesia. Unjuk rasa ini dipicu atas pemblokiran 97 Akun di media sosial milik FPI dan afiliasinya. Di akun Facebook sendiri akun yang diblokir sebanyak 70.

Para pengunjuk rasa merasa Facebook semena-mena karena akun yang menghina ulama Islam, pelaku ujaran kebencian, LGBT maupun pornografi tidak diblokir dan seakan-akan justru dilindungi. FPI sendiri tidak masalah akunnya diblokirdan tidak dibuka lagi, tetapi Facebook juga harus memblokir akun-akun yang menghina maupun melecehkan ulama dan umat Islam.(faz/iss/ipg)

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
34o
Kurs