Jumat, 22 November 2024

Humba Dreams Meriahkan Japanese Film Festival 2019 di Surabaya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi, humbadreams.com

Setelah melanglang ke Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar, Japanese Film Festival (JFF) 2019 hadir di Kota Surabaya, Jumat (6/12/2019) menghadirkan 13 film bermutu, dan satu diantaranya Humba Dreams karya sutradara Riri Riza.

Japanese Film Festival (JFF) di Indonesia diselenggarakan sejak 2016 oleh Japan Foundation, lembaga nirlaba di bawah pemerintah Jepang yang bergerak di bidang pertukaran budaya internasional.

Pada JFF tahun ini, empat belas film terbaru yang rilis pada tahun 2018 hingga 2019 hadir di layar bioskop di lima kota di Indonesia. Tiga belas di antaranya akan hadir di JFF Surabaya.

Satu diantara film Jepang yang tayang dalam film festival ini adalah: Bento Harassment, sebuah film keluarga yang bercerita tentang seorang ibu tunggal yang mencoba berkomunikasi dengan anak perempuannya melalui character bento (bekal makanan dengan bentuk karakter).

Film ini merupakan kisah nyata yang diambil dari sebuah blog dan berlatar belakang di Hachijo-jima yang merupakan pulau vulkanik berjarak 287 km dari Tokyo namun masih termasuk prefektur Tokyo.

Japanese Film Festival untuk pertama kalinya juga memutarkan film Indonesia karya sutradara Riri Riza yang berjudul: Humba Dreams. Film dengan latar belakang Pulau Sumba ini ditayangkan perdana di Shanghai International Film Festival Juni 2019 lalu dan mendapatkan respon yang sangat positif.


(Satu diantara scene 12 Suicidal Teens yang bakal diputar di JFF 2019 di Surabaya. Foto: IMDB)

Film ini mendapatkan CJ Entertainment Award di Asian Project Market, Busan International Film Festival pada tahun 2017. Dengan penggambaran latar belakang yang mempesona hingga sorotannya terhadap isu-isu kompleks, Humba Dreams menjadi satu film yang tidak dapat dilewatkan.

Dijadwalkan pasca pemutaran Humba Dreams, digelar post talk bersama Bayu Prihantoro (Director of Photography).

Kedua film tersebut, Humba Dreams dan Bento Harassment, beserta sebelas film menarik lainnya dapat disaksikan pada Japanese Film Festival 2019 di Surabaya yang dijadwalkan digelar mulai Jumat (6/12/2019) sampai dengan Minggu (8/12/2019) bertempat di CGV Marvell City, Surabaya.

Ke 11 film lain yang akan diputar memiliki genre yang berbeda-beda. Mewakili genre drama romantika akan hadir film Little Love Song (Kojiro Hashimoto) yang terinspirasi dari lagu hits karya Mongol800, dan film A Banana? At This Time of Night? (Tetsu Maeda) yang diangkat dari kisah nyata.

Ada juga film animasi Children of The Sea (Ayumu Watanabe) dengan visual dan musik menakjubkan yang pasti menarik perhatian. Masquerade Hotel (Masayuki Suzuki) dan 12 Suicidal Teens (Yukihiko Tsutsumi) mewakili film bergenre misteri dan thriller.

Film Samurai Shifters (Isshin Inudo) membawakan cerita sejarah yang menggambarkan Jepang dibalut dengan komedi yang mengocok perut. Kemudian, film My Dad is a Heel Wrestler (Kyohei Fujimura) dapat menjadi film pilihan yang cocok untuk disaksikan bersama keluarga.

JFF 2019 juga menampilkan The Fable (Kan Eguchi) untuk mereka yang tertarik dengan film penuh aksi. Juga bakal tampil We Are Little Zombies, sebuah film bergenre drama musik garapan Makoto Nagahisa yang memiliki estektik tidak biasa.

Film tersebut telah mendapatkan penghargaan World Dramatic Special Jury Award untuk Orisinalitas di Sundance Film Festival, dan telah diputar di Berlin International Film Festival 2019, Buenos Aires International Festival of Independent Cinema 2019, Fantasia Film Festival 2019, dan Sitges-Catalonian International Film Festival 2019.


(Samurai Shifters sebuah film komedi juga diputar pada JFF 2019 di Kota Surabaya. Foto: IMDB)

Dance with Me karya Shinobu Yaguchi, adalah film komedi musikal yang telah meraih Audience Award di Toronto Japanese Festival dan Audience Silver Award di Fantasia Film Festival, juga akan memeriahkan JFF 2019 di Kota Surabaya.

JFF 2019 juga mendapat kehormatan memutarkan film omnibus bisu Angel Sign (Hojo Tsukasa) yang baru dirilis secara resmi di Jepang pada tanggal 15 November 2019. Film ini merupakan proyek ambisius yang melibatkan berbagai pekerja kreatif dari seluruh dunia untuk berkolaborasi menciptakan maha karya ini.

Film ini merupakan sebuah adaptasi dari lima komik yang memenangkan penghargaan dalam ajang kompetisi Silent Manga Audition yang dibuat oleh para komikus di seluruh penjuru dunia.

Masing-masing adaptasi disutradarai dan dibintangi oleh sutradara serta aktris dan aktor mancanegara, termasuk sutradara Indonesia, Kamila Andini, dan aktor, Teuku Rifnu Wikana, yang bermain bersama aktris muda asal Jepang, Yoshida Mikako, dan artis cilik Abigail.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs