Kubu Oso Membuka Pintu Tobat Kader Hanura yang Berbeda Pandangan

Gede Pasek Suardika Wakil Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), mengimbau kader yang berseberangan dengan kepemimpinan Oesman Sapta Odang (Oso), segera merapat.

Menurut Pasek, pihaknya membuka pintu buat Syarifudin Sudding dkk untuk `bertobat`, kemudian kembali berjuang bersama-sama dengannya.

Tapi, Pasek menegaskan kesempatan itu cuma berlaku sampai malam hari ini pukul 23.59 WIB.

Kalau sampai batas waktu itu mereka yang berseberangan belum juga datang ke lokasi acara Rapat Koordinasi DPD Partai Hanura Seluruh Indonesia, di Jakarta, Pasek menegaskan bakal ada sanksinya.

“Kami tunggu sampai malam ini untuk mereka tobat, karena kami memahami persoalan ini akibat informasi yang tidak pas. Tidak benar kalau itu inisiatif dari bawah, yang benar digalang. Tapi, penggalangan untuk kudeta itu sekarang meredup, apalagi Pak Wiranto menolak dicalonkan sebagai Ketum Hanura lagi,” kata Pasek di sela acara Rapat Koordinasi DPD Partai Hanura Seluruh Indonesia, Rabu (17/1/2018), di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan.

Sekadar diketahui, Senin (15/1/2018), bertempat di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, sejumlah pengurus DPP Hanura yang dimotori Syarifudin Sudding, memecat Oso dari posisi Ketua Umum.

Untuk mengisi kekosongan Ketum, rapat DPP Partai Hanura lalu menunjuk Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo, sebagai pelaksana tugas Ketua Umum.

Sudding mengklaim, langkah itu diambil berdasarkan mosi tidak percaya dari 27 Dewan Pimpinan Daerah, dan lebih dari 400 Dewan Pimpinan Cabang.

Bahkan, Hanura kubu Sudding berencana menggelar musyawarah nasional luar biasa untuk memilih ketua umum definitif pengganti Oso.

Merespon pemecatan itu, Oso balik memecat Syarifudin Sudding dari jabatan Sekjen, lalu menunjuk Herry Lontung Siregar sebagai Sekjen Partai Hanura yang baru.

Oso yang masih menjabat Ketua DPD RI menyatakan, tadi pagi dia sudah berdiskusi dengan Wiranto Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, membahas solusi persoalan partainya.

“Pak Wiranto menolak dicalonkan sebagai Ketum Hanura oleh `Kubu Ambhara`. Pak Wiranto juga mengambil kebijakan yang mengatakan tidak ada Munaslub,” kata Oso. (rid/bid)