Bima Arya Sugiarto Wali Kota Bogor, Jumat (19/1/2018) siang, mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang kembali maju sebagai calon Wali Kota Bogor pada Pilkada 2018 itu, datang bersama Dedie A Rachim mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antarkomisi dan Instansi KPK.
“Saya ke sini melaporkan update harta kekayaan, karena ini hari terakhir melaporkan LHKPN buat bakal calon kepala daerah yang ikut Pilkada 2018,” ujar Bima Arya di Gedung KPK, Jakarta Selatan.
Bima Arya mengungkapkan, jumlah harta kekayaannya meningkat dibandingkan tahun 2014.
“Total jumlah harta kekayaan saya meningkat. Waktu saya lapor tahun 2014 jumlahnya Rp3,2 miliar, sekarang ada sekitar Rp5,5 miliar. Hal itu karena ada kenaikan aset, harga tanah dan rumah yang lokasinya sama tapi ikut naik nilainya karena nilai jual objek pajak (NJOP) naik,” tegasnya.
Sementara, selain mendampingi Bima Arya menyerahkan LHKPN, Dedie A Rachim juga berencana bertemu dengan pejabat KPK untuk menyampaikan salam perpisahan.
“Iya, saya mau perpisahan dengan Pimpinan dan Pejabat KPK,” katanya.
Sekadar diketahui, Dedie melepas jabatan di komisi antirasuah karena maju sebagai calon Wali Kota Bogor periode 2018-2023 mendampingi Bima Arya.
Pasangan Bima-Dedie diusung koalisi PAN, Demokrat, Hanura, Golkar, dan Nasdem serta dua partai pendukung di luar parlemen yaitu PBB dan Perindo. (rid/iss/ipg)