Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur berharap warga membantu memperlancar pelaksanaan pencocokan dan penilitian (coklit) dengan memberikan jawaban secara jujur dan jangan mempersulit petugas
Eko Sasmito Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mengatakan bahwa gerakan coklit dilakukan serentak di Indonesia mulai 20 Januari hari ini sampai 18 Februari 2018.
Sebanyak 68 ribu lebih petugas TPS, ditambah petugas dari KPU bersama-sama mendatangi rumah-rumah warga untuk meneliti dan mencocokkan data pemilih.
“Warga tidak perlu menyiapkan data apa-apa karena petugas hanya mencocokkan dan meneliti identitas yang bersangkutan,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (20/1/2018) pagi.
Eko menjelaskan, petugas pemutakhiran data dibentuk di masing-masing kelurahan–di mana petugas itu tinggal–sehingga petugas itu mudah dikenali dan tahu detail tentang warga yang punya hak pilih.
KPU juga melibatkan pengurus RT untuk mengantisipasi kesulitan petugas mendatangi warga. Petugas membawa identitas Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).
Perlu diketahui, Gerakan Nasional Pencocokan dan Penilitian (coklit) akan dibuka secara resmi oleh Ketua KPU RI di Surabaya, Sabtu (20/1/2018).
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya rencananya juga menghadiri gerakan yang akan dicatat dalam rekor MURI tersebut.(iss/ipg)