Selama ini masih ada anggapan di Masyarakat yang menyebutkan bahwa kualitas beras Bulog kurang bagus dibanding beras di pasaran.
Menjawab anggapan ini, Mohammad Hasyim Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Jatim memberikan beberapa penjelasan lewat Radio Suara Surabaya.
“Pertama, kata dia, beras Bulog merupakan beras medium, campurannya beras patahnya separuh ditambah menir atau beras kecil-kecil 20 persen. Sehingga kualitas beras Bulog ini memang beda dengan yang di pasaran,” kata Hasyim, Senin (23/1/2018).
Selain itu, kata dia, beras Bulog itu bukan “beli sekarang jual sekarang” tapi biasanya distok atau disimpan dulu untuk kemudian dijual beberapa bulan ke depan.
Tapi, lanjut Hasyim, nanti selalu ada pemolesan beras untuk memperbaiki kualitas beras.
“Namanya beras itu ibarat merawat anak kecil. Tiap hari kita lihat kualitasnya, sistem penumpukan juga diatur agar ada sirkulasi udara. Tapi memang kalau masalah lain datang dari luar semacam gudang bocor jadi airnya netes ke beras,” ujarnya.
Bulog selalu membeli beras petani pada puncak panen dan pembelian mencapai 60-70 persen dari total stok beras.
Hasyim juga mengatakan, beras yang ada di Bulog bukan hanya beras medium saja tapi sudah ada beras premium yang masuk ke pasaran dengan nama “Beras Kita”.
Kata Hasyim, untuk beras medium derajat sosohnya (terkelupasnya kulit ari dari beras, red) di ketentuan minimal 95 persen. Untuk mengukur derajat sosoh itu tidak ada angka yang tepat tapi di persyaratan minimal 95 persen.
“Padahal menurut ahli gizi, tingkat nutrisi beras yang putih ini berkurang. Tapi masalahnya masyarakat memang suka beras yang putih,” ujarnya.
Untuk melakukan operasi pasar, kata dia, Bulog bekerjasama dengan mitra Bulog dan distributor beras. Kalau dalam kondisi normal, maka pemerintah bisa meminta Bulog melakukan operasi pasar.
“Dulu namanya Rastra sekarang diganti Rasos jadi masyarakat tidak bayar lagi. Kualitas Rasos tidak di bawah beras medium tapi kualitasnya sama. Untuk ini kita kerjasama dengan kelurahan dan kecamatan, untuk distribusinya” katanya. (dwi/rst)