Sabtu, 23 November 2024

Sikapi Kasus Penculikan Anak Seperti Fenomena Gunung Es

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: Gana suarasurabaya.net

Edward Dewaruci Anggota Dewan Pengawas Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur mengatakan bahwa kasus penculikan anak harus disikapi sebagai fenomena gunung es.

Struktur aparatur pemerintahan, birokrasi, dan penegak hukum harus siap menghadapi kasus penculikan anak.

“Segera rumuskan satu kebijakan, kewaspadaan dan antisipasi sesuai yang diharapkan undang-undang,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (23/1/2018).

Paradigma masyarakat juga harus berubah lebih peduli. Melihat anak orang lain seperti anak sendiri. Anak tidak boleh dianggap properti, tapi sebagai manusia seutuhnya.

Upaya yang paling mungkin diajarkan orang tua adalah cara menyikapi orang asing dan memahami jika tubuh mereka adalah sesuatu yang berharga. Beri batasan yang jelas, sejauh mana batas interaksi anak dengan orang asing.

Pihak sekolah bisa berperan mengajari siswanya berani melawan saat ada orang asing yang hendak berbuat jahat pada mereka.

Perlu diketahui, terjadi dua kasus penculikan anak perempuan di Kota Surabaya dalam waktu yang berdekatan.

Shakila Rahmawati, bocah 5 tahun, warga Raya Manyar, Gresik yang dilaporkan hilang diduga diculik sejak Selasa (16/1/2018) akhirnya ditemukan, Kamis (18/1/2018) pagi.

Kemudian, Vanessa, anak yang ditolong orang tidak dikenal saat mengalami kecelakaan bersama Astuti ibunya di Jembatan Nginden, Surabaya, akhirnya ditemukan di SPBU Raci, Bangil, Pasuruan, Senin (22/1/2018) malam.
(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs