Direktorat Hubungan Internasional (International Office) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali gelar Community and Technological Camp, CommTECH.
74 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, staf, dan dosen perwakilan berbagai universitas dari berbagai negara akan berpartisipasi dalam CommTECH Camp Insight 2018 dan bersama-sama memecahkan masalah lokal dengan menggunakan pengetahuan global.
CommTECH adalah kegiatan tahunan yang selalu dilaksanakan oleh ITS International Office sejak tahun 2012. Acara ini diselenggarakan dua kali dalam setahun dengan bertujuan untuk memperkenalkan ITS sebagai salah satu universitas teknologi terbaik di Indonesia kepada masyarakat di seluruh dunia.
Tahun ini merupakan tahun ke-10 bagi ITS untuk melaksanakan program ini. Para peserta akan mengikuti program selama 14 hari, mulai tanggal 24 Januari hingga 6 Februari 2018. Dalam sejarah CommTECH, jumlah peserta kali ini merupakan peserta dengan jumlah terbanyak.
Sesuai dengan jargon acara, yakni Solving Local Problems with the Global Knowledge, acara ini juga memberikan wadah bagi para akademisi manca negara untuk berdiskusi dan memecahkan masalah lokal dengan wawasan global.
Para peserta akan berbagi ide dan pikiran untuk mengatasi tidak hanya masalah lokal dalam konteks Indonesia, tetapi juga dalam konteks negara peserta.
Banyak yang berbeda pada CommTECH Camp Insight 2018 dibandingkan dengan kegiatan serupa sebelumnya. Pada CommTECH kali ini peserta berasal dari 20 negara yaitu Australia, Korea Selatan, China, Taiwan, Belanda, Malaysia, Thailand, Kamboja, Italia, Jepang, Nepal, Brazil, Ekuador, Pakistan, Vietnam, India, Turki, Jerman, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Dengan tetap mengombinasikan antara budaya dan teknologi, CommTECH Camp Insight 2018 menawarkan empat courses yang dapat dipilih oleh peserta, yakni Sociopreneurship in Action, Sustainable Development in Developing Countries, Managing Sustainable Coastal Development dan Exploring Indonesia Art & Culture.
Masing-masing peserta akan mempelajari lebih detail mengenai topik yang telah mereka pilih serta peserta melaksanakan project sebagai bagian pemahaman lebih dalam mengenai topik.
Dalam pengerjaan project ini kami mengadopsi sistem Project Based Learning (PBL) untuk meningkatkan peran aktif peserta dari program ini. Tak lupa pula, para peserta tetap mendapatkan sentuhan budaya Indonesia dalam program ini, seperti belajar Bahasa Indonesia, belajar tari dan musik tradisional, serta permainan tradisional.
Selain itu, sebagai bentuk komitmen kami untuk memberikan dampak kepada KotaSurabaya dan sekitarnya, dalam program ini kami mencoba melibatkan banyak pihak.
Salah satu contohnya adalah untuk sesi belajar musik dan tari tradisional, kami bekerja sama dengan Nation Star Academy (dulunya bernama SD, SMP & SMA YPPI, red) sebagai salah satu sekolah modern yang masih tetap mempertahankan ekstra kurikuler seni-seni tradisional.
Kami juga bekerja sama dengan beberapa kampung yang tersebar di Surabaya, seperti Kampung Tempe Tenggilis Kauman, Kampung Kue Pandugo, Kampung Bordir Kecamatan Rungkut dan Kampung Herbal Genteng Candirejo untuk agenda “Kampong Tour” dimana kegiatan ini berupa mengunjungi kampung-kampung dan mencoba beberapa produk unggulan yang diproduksi oleh kampung tersebut.
Tidak hanya berkunjung, peserta juga mendapat kesempatan untuk melihat proses produksi secara langsung dari produk serta memberikan saran dan kritik dari proses produksi maupun produk tersebut.
Hal ini pun dilakukan sebagai bentuk pengenalan komunitas komunitas yang ada di Surabaya. Selain itu kami juga mengadakan Amazing race – Ethnophotography dikawasan Ampel Surabaya.
Selanjutnya, peserta juga diajak untuk mengunjungi dinas-dinas ataupun OPD (organisasi perangkat daerah) yang berkaitan dengan courses yang mereka pilih, seperti Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, PDAM Surya Sembada, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan OPD lainnya.
Peserta akan berkesempatan untuk diperkenalkan secara langsung mengenai kasus-kasus yang terkait dengan courses yang mereka pilih. Peserta juga akan diajak untuk berwisata ke Gunung Bromo sebagai salah satu objek wisata utama di Jawa Timur dan sebagai cara untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan alam Indonesia.
Dipenghujung acara, para peserta akan ditantang untuk mempresentasikan hasil dari project yang mereka kerjakan selama program ini berlangsung. Hasil-hasil project yang dilakukan peserta juga akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait sebagai bentuk masukan yang berarti demi kemajuan kota Surabaya dan sekitarnya.
Salah satu hal penting yang patut kami banggakan dari program CommTECH yang selama ini dilaksanakan adalah semakin meningkatnya kerja sama antara ITS dengan universitas peserta CommTECH.
Dari hasil kerjasama ini, ITS akan mempunyai peluang besar untuk mengirimkan mahasiswa ITS ke universitas terkait atau pun sebaliknya, baik untuk program student exchange maupun program studi lanjut lainnya.
Kami sangat berharap bahwa program ini akan membuka, memperkuat, dan meningkatkan hubungan antara ITS dan universitas peserta di seluruh dunia serta dapat memberikan dampak positif bagi ITS, Surabaya dan Indonesia.(tok/ipg))