Kompol M Rashad Kapolsek Wiyung, Surabaya, mengatakan bahwa kejadian amuk massa terhadap pengemudi mobil Grand Livina di Jalan Wiyung, Surabaya, Selasa (23/1/2018) sore, diawali insiden kecelakaan lalu lintas.
Mobil silver bernomor polisi L 1665 W ini menabrak total tujuh kendaraan sebelum dihentikan masyarakat dan pengemudinya dihajar massa dan pengguna jalan.
“Awalnya laka lantas sehingga ada beberapa orang membuntuti mobil itu sejak dari Lidah Kulon. Laju mobil ini memotong kanan-kiri. Ada saksi mata yang melihat spion kanan mobil itu sudah patah dan bempernya sudah turun,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (24/1/2018) pagi.
Dia melanjutkan, sepanjang jalan sampai depan Pasar Wiyung, karena ada pedagang kaki lima, laju mobil ini sempat pelan, lalu tancap gas lagi. Akhirnya menyenggol mobil HRV, sepeda motor, lalu mobil Innova.
Ada pengguna jalan yang mengejar. Sampai di depan karaoke Suka-Suka, laju mobil ini dihadang masyarakat. Pengemudi dan penumpangnya tidak mau turun, sampai ada yang teriak maling-maling. Penumpangnya yang berinisial DF, kabur, tapi dikejar massa. Sementara pengemudinya yang berinisial SN, dihajar massa.
Kanit Lantas dan polisi piket langsung ke TKP untuk mengamankan pelaku tabrak lari yang menjadi korban amuk massa tersebut. Di dalam mobil ditemukan dua bilah pisau, satu jeriken 5 liter berisi minuman keras cukrik, dan serbuk.
“SN dibawa ke RS BDH karena tulang hidungnya patah dan tidak sadarkan diri. Penumpang dan pengemudi mobil itu sedang kurang sehat. Entah pengaruh minuman alkohol atau yang lain,” ujarnya.
M Rashad menambahkan, seharusnya massa tidak boleh main hakim sendiri, tapi memang korban sudah mengemudi, dengan indikasi, dalam kondisi tidak normal.(iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
