Bambang Soesatyo (Bambsoet) Ketua DPR RI mengunjungi para petani saat panen raya di Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (29/1/2018) untuk menyemangati mereka.
Di lokasi panen raya, Ketua DPR RI harus menaiki sepeda motor dengan membonceng aparat bintara pembina desa (babinsa) demi ikut panen raya bersama para petani.
Dalam sambutan yang dia sampaikan, Bamsoet mengatakan, angka produksi padi nasional pada 2017 mencapai 81.382.451 ton. Angka itu meningkat 2,56 persen dibanding produksi 2016 sebanyak 79.354.767.
“Hal ini tentu sangat menggembirakan kita semua,” ujarnya.
Indonesia sebagai negara agraris, katanya, memiliki lahan pertanian yang sangat luas sekaligus memiliki produksi padi yang sangat besar. Hanya saja, sekarang sedang terjadi kesenjangan antara kebutuhan beras di dalam negeri dengan stok yang dihasilkan petani.
“Karena itu beberapa waktu yang lalu kita harus melakukan impor beras dari negara tetangga guna memenuhi kebutuhan itu,” kata dia di acara yang juga dihadiri Zulkifli Hasan Ketua MPR RI, Amran Sulaiman Menteri Pertanian, dan Moeldoko Kepala Staf Presiden (KSP).
Namun, Bambsoet tidak mau impor beras terus berlanjut. Politikus Golkar itu mengingatkan visi Presiden Joko Widodo dalam bidang pangan dan pertanian yang tertuang dalam Nawacita.
“Nawacita Presiden Joko Widodo di bidang pertanian yang salah satunya adalah terciptanya swasembada pangan untuk lima komoditas dalam jangka waktu lima tahun. Maka kegiatan hari ini adalah bentuk atau ikhtiar nyata untuk mewujudkan swasembada itu,” tegasnya.
Bahkan, Bambsoet optimistis pertanian di Indonesia akan semakin maju sehingga para petani kian sejahtera. Mantan ketua Komisi III DPR itu menyebut petani sebagai pejuang dan pahlawan tanpa tanda jasa.
“Para petani adalah pejuang dan pahlawan. Bayangkan kalau saudara mogok tidak menanam padi, Jakarta akan kacau balau,” katanya.
Ketua DPR secara khusus juga memuji program peningkatan rasio lahan pertanian dari 0,3 hektare per kepala keluarga menjadi 2 hektare per kepala keluarga. Dia meyakini program itu akan mampu menggenjot angka produksi padi pada tahun-tahun mendatang.
“Itu bagian dari program Nawacita Presiden Joko Widodo yang harus terus diupayakan, sehingga ke depan petani kita tidak lagi menjadi petani miskin dengan lahan terbatas, tetapi menjadi petani yang sejahtera dengan lahan memadai sekaligus mampu memenuhi kebutuhan padi nasional untuk swasembada,” tegasnya.
Ketika dihubungi suarasurabaya.net usai acara itu, Bambsoet menjelaskan bahwa sebagai Ketua DPR dia juga meminta Komisi IV dan Komisi VI mengkaji kembali kebijakan impor beras terutama dari vietnam.
“Tugas kita bersama pemerintah adalah menjaga agar harga gabah petani tidak jatuh jauh di bawah Rp5 ribu per kilogram dan harga beras tidak lebih jauh di atas Rp8 ribu per kilogram agar terjangkau oleh masyarakat,” kata dia.(faz/den)