Ekspor Indonesia Kalah dari Malaysia, Jokowi Menyebut Ada yang Keliru di Kemendag

Joko Widodo Presiden mengungkapkan kekecewaannya atas capaian ekspor produk-produk Indonesia yang masih kalah dari sejumlah negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan data yang dipegang Presiden, pada tahun 2016, ekspor Thailand bisa mencapai 231 miliar Dollar AS, Malaysia 184 miliar Dollar AS, Vietnam 160 miliar Dollar AS. Sedangkan Indonesia cuma mencapai 145 miliar Dollar AS.

Presiden mengatakan, capaian itu masih sangat jauh dari harapan. Padahal, Indonesia seharusnya bisa menjadi pengekspor nomor satu di Asia Tenggara, karena punya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang lebih banyak.

Di hadapan Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan beserta jajarannya, dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Jokowi meyebut ada yang keliru dalam rutinitas di Kementerian Perdagangan.

Antara lain, terlalu monoton mengurus pasar tradisional. Sementara, negara lain sudah masuk ke ranah pasar-pasar baru.

Kalau tidak segera ada perubahan, Jokowi mengatakan, bukan tidak mungkin ekspor Indonesia kalah dari Kamboja atau Laos, dan semakin tertinggal dari Malaysia.

“Ini ada yang keliru, ini yang harus diubah, dan ini tanggung jawab saudara-saudara semuanya. Kenapa kita bisa kalah dari Thailand, Malaysia dan Vietnam? Padahal penduduknya lebih sedikit dari negara kita. Perlu saya ulang supaya kita sadar ada banyak yang keliru,” kata Jokowi di sela acara pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2018, Rabu (31/1/2018), di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan memaparkan capaian ekspor produk-produk Indonesia sepanjang tahun 2017.

Dia menyebut, Kementerian Perdagangan berhasil meraup 168,7 miliar Dollar AS dari ekspor tahun lalu. Menurutnya, capaian itu sudah jauh melebihi target. (rid/ipg)