Pemerintah Kota Surabaya melakukan antisipasi saat air laut pasang akibat gerhana bulan langka 150 tahun sekali, Super Blue Blood Moon yang diperkirakan terjadi malam nanti.
Syamsul Hariadi Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya berharap, pasang air laut nanti tidak disertai hujan.
Sebab, sesuai pengalaman,saat terjadinya pasang air laut yang disertai hujan deras, di beberapa kawasan di Surabaya akan terjadi banjir rob yang bisa menggenangi permukiman warga.
Karena itu, DPUBMP Surabaya akan menyiagakan 57 pintu dan pompa air yang ada di Surabaya serta mengosongkan seluruh bozem dan saluran air.
“Kami kosongkan supaya kalau terjadi hujan, air tetap bisa tertampung tidak sampai meluber,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Rabu (31/1/2018).
Antisipasi banjir rob ini, kata Syamsul, sudah dipikirkan Pemkot Surabaya sejak lama. Karena itu, beberapa pintu air di kawasan rawan terdampak sudah ditinggikan.
“Di Kenjeran, lalu di kawasan Ampel Surabaya Utara, juga di kawasan Kandangan, Surabaya Barat, pintu airnya sudah kami tinggikan setengah meter sejak 2017 kemarin,” katanya.
Meski demikian, dinasnya sudah berkoordinasi dengan satuan lainnya. Terutama dengan Satpol-PP di kecamatan. Ini berkaitan dengan kebiasaan protes para petani tambak yang keberatan pintu air ditutup saat banjir rob.
“Biasanya mereka keberatan, karena kalau ditutup, airnya lari ke tambak, tambaknya luber, dan gagal panen. Ya, semoga saja nanti tidak terjadi seperti itu, tidak ada hujan yang terlalu deras, semoga hanya hujan barokah,” ujarnya.(den/rst)