Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka departemen baru yang bernama Aktuaria untuk menjawab tingginya kebutuhan tenaga aktuaris di Indonesia.
“Pendirian departemen aktuaria di ITS ini untuk membantu pemenuhan kebutuhan tenaga aktuaria yang masih sangat jarang di Indonesia,” kata R. Mohamad Atok Kepala Laboratorium Statistika Ekonomi, Finansial dan Aktuaria, dilansir Antara, Kamis (1/2/2018).
Dosen Departemen Statistika ITS menjelaskan, saat ini semakin banyak perusahaan dan pusat bisnis yang berkembang di Indonesia yang membuat kebutuhan akan tenaga profesional yang mampu mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistika di dunia bisnis kian meningkat.
“Namun hal itu, tidak didukung oleh jumlah sumber daya manusia yang memadai. Sebab tidak ada satupun perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki progam studi atau departemen yang sesuai dengan bidang tersebut,” katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pada tahun 2012 Menteri Pendidikan Nasional saat itu menginstruksikan pada lima perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia untuk mendirikan departemen aktuaria.
“Kelima perguruan tinggi itu ITB, IPB, UGM, ITS dan satu lagi UI. Namun tahun 2016 lalu baru IPB yang sudah membuka (departemen) aktuaria,” kata pria yang dipercaya untuk membantu pendirian departemen aktuaria di ITS ini.
Dikatakan Atok, ITS sendiri memerlukan waktu selama dua tahun untuk menyiapkan berdirinya departemen aktuaria ini. Dengan suatu progam untuk mendukung berdirinya progam studi Aktuaria dengan cara memberikan pembekalan pada para dosen statistika. Para dosen tersebut disiapkan untuk mengajar ilmu aktuaria nantinya.
Selain itu, untuk menyukseskan progam studi baru ini, ITS juga bekerjasama dengan Universitas Waterloo di Kanada. Di UI pun, departemen aktuaria ini juga resmi didirikan tahun 2018 ini.
Dia menjelaskan bahwa 70 persen ilmu aktuaria juga dipelajari di statistika. Yang membedakannya hanyalah bahwa ilmu aktuaria selain membahas suatu peluang, juga menghitung risikonya.
Pada tahun 2018 ini, diharapkan departemen aktuaria ITS sudah bisa membuka pendaftaran melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan pendaftaran Program Kemitraan dan Mandiri (PKM). Ditargetkan total mahasiswa yang akan diterima dari ketiga jalur tersebut sebanyak 60 mahasiswa.
Ke depannya, setelah dibukanya departemen Aktuaria ini diharapkan juga akan memberi manfaat besar serta mampu memenuhi tingginya permintaan tenaga aktuaris di pasar bisnis Indonesia. Karena selama ini, pemenuhan tenaga aktuaris di Indonesia masih banyak diisi dari luar.
“Semoga Aktuaria ITS ini mampu berkontribusi besar dan mampu menyediakan tenaga profesional yang kompeten untuk Indonesia,” ujarnya. (ant/ang)