Sabtu, 23 November 2024

Gandeng UNSW Australia, UK Petra Gelar International Construction Study Trip

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Mahasiswa dan dosen UNSW Australia saat akan menuju Surabaya, Indonesia. Foto: Humas UK Petra Surabaya

International Construction Study Trip, digagas Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya, ajak mahasiswa dari Faculty of Built Environment University of New South Wales, Sydney-Australia (UNSW).

Selama 12 hari, mulai Senin (22/1/2018) sampai Sabtu (3/2/2018) para mahasiswa asal Australia ini belajar bersama dikampus Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya mengunjungi sejumlah tempat di sejumlah kota di Jawa Timur.

Ke 10 mahasiswa asal UNSW-Australia ditambah 45 mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UK Petra dijadwalkan mengikuti sesi-sesi seminar dan mengunjungi beberapa lokasi proyek konstruksi di Surabaya dan sekitarnya untuk membandingkan perkembangan konstruksi di Indonesia dan Australia.

“Dengan adanya Studi Ekskursi internasional ini selain melatih pengalaman bersama mahasiswa asing juga untuk melihat proses pembangunan secara langsung dan perbedaan realita di lapangan dan di kelas saat proses belajar mengajar berlangsung,” terang Doddy Prayogo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., dosen Program Studi Teknik Sipil UK Petra.

Kampus yang memiliki peringkat ke-45 sedunia ini, UNSW tak segan berbagi dan menimba ilmu mengenai dunia teknik dengan UK Petra, Surabaya. Selama di Surabaya, para mahasiswa UNSW Australia ini mendatangi beberapa tempat sebagai bagian kegiatan budaya.

“Kunjungan kami lakukan dibeberapa tempat diantaranya, seperti Pelabuhan Teluk Lamong, High Rise Building, Jembatan Suramadu, Pabrik Precast, dan Lumpur Lapindo. Sedangkan untuk seminar dijadwalkan sebanyak 7 kali,” tambah Doddy Prayogo.

Dari 7 sesi seminar itu, lanjut Doddy terbagi dalam 6 sesi adalah pembagian materi oleh Dosen Teknik Sipil UK Petra, lalu sesi terakhir berbentuk sharing antara dosen UK Petra dan mahasiswa UNSW-Australia.

Untuk kegiatan kebudayaan, para mahasiswa asal Australia kali ini diantaranya meliputi belajar tarian tradisional, mengenal berbagai masakan Indonesia, belajar bahasa Indonesia hingga mencoba membuat batik Indonesia.

Secara khusus mahasiswa UNSW Australia ini dijadwalkan belajar dari Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., satu diantara dosek UK Petra Surabaya mengenai potensi lumpur Lapindo yang ada di Sidoarjo.

“Limbah lumpur Lapindo ini bisa dijadikan material konstruksi alternatif untuk meminimalisir penggunaan semen,” kata Prof. Djwantoro Hardjito. Sedangkan Kamis (1/2/2018) mahasiswa UNSW Australia bertemu Gunawan Budi Wijaya, M.Eng., dosen Program Studi Teknik Sipil UK Petra, Surabaya, membahas jembatan Suramadu.

“Jembatan Suramadu ini terdiri dari 3 bagian: causeway, approach bridge dan main bridge. Pembangunan Jembatan Suramadu menggunakan metode konstruksi mulai dari PCI Girder, Cast in Situ Box Girder dan Cable Stayed Composite Deck,” papar Gunawan.

Proyek ini, lanjut Gunawan, sangat menarik bagi mahasiswa Australia, sebab Australia ingin mempelajari bagaimana membangun jembatan yang mempunyai panjang hingga 5.438 meter tersebut dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.

“Para mahasiswa Australia kami ajak melihat dari dekat Jembatan Suramadu. Mereka boleh mengumpulkan data tentang jembatan itu, dan Jumat (2/2/2018) mereka mempresentasikan temuannya dari tinjauan langsung ke Jembatan Suramadu tersebut,” pungkas Gunawan.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs