Sabtu, 23 November 2024

Remembering, Sebuah Rekaman Perjalanan dan Suara Hati Antonius Kho

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara karya Antonius Kho yang dijadwalkan ditampailkan dalam Remembering. Foto: Istimewa

Perjalanan selalu meninggalkan kenangan yang membekas, bahkan diantaranya tidak terlupakan, inilah yang dirasakan Antonius Kho. Perjalanan ke sejumlah kota-kota di Indonesia, serta ke beberapa kota manca negara, jadi spirit Antonius Kho terus berkarya.

Segudang inspirasi yang didapat Antonius Kho pada perjalanan-perjalanan itu, lalu dituangkan dalam karya lukis dan dipamerkan di Galeri House of Sampoerna dengan tajuk Remembering.

Remembering adalah refleksi atas renungan serta kenangan tentang catatan perjalanan Antonius Kho selama setahun terakhir. Kesan mendalam yang ditangkap dituangkannya ke dalam 25 karya lukis yang dipamerkan kali ini.

Cambodia Young Girlyang menurut Antonius Kho adalah visualisasi wajah-wajah gadis Kamboja yang dijumpainya selama menyelenggarakan pameran di Kamboja. Tidak hanya goresan, karya yang dihadirkanpun bercerita tentang suasana hati.

Melancholy adalah karya yang bercerita tentang suasana harti Antonius Kho tersebut. Sedangkan ingatan masa kecil tentang tanah kelahirannya di Klaten serta Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang kerap dikunjunginya melahirkan karya berjudul Daydreaming.

Kekuatan karya-karya Antonius Kho, konon bertumpu pada penggunaan warna yang lembut seperti jingga, putih, coklat atau hijau muda yang dihasilkan dari kombinasi pewarna akrilik, pastel dan juga pensil warna.

Dipika Rai, seorang Kritikus Seni dari India, juga mengakui hal tersebut, kombinasi warna hasil goresan tangan Antonious Kho memang sangat asli, beragam dan mampu menghipnotis setiap mata yang melihatnya.

Selain itu karakter kuat dari setiap karya Antonius Kho dari dulu hingga kini adalah memunculkan beragam bentuk wajah dengan mimik dan karakter yang sangat unik.

Wajah-wajah tersebut baginya merupakan wujud dari beragamnya karakter orang-orang yang dia jumpai di setiap perjalanan seni dan budayanya ke berbagai negara termasuk di Indonesia. “Sketsa wajah-wajah itulah kekuatan Antonious Kho,” kutip Agus Dermawan T., kritikus seni di Jakarta.

Antonius Kho adalah sosok pelukis kontemporer berbakat, lahir di Klaten pada 1958, berhasil menyelesaikan pendidikan seninya di Academy of Fine art Bandung dan FH Cologne, Jerman. Antonius Kho kini lebih banyak berkarya dari studio miliknya di Ubud yang telah mengantarkannya mengikuti berbagai pameran seni dan budaya di berbagai negara dari Asia hingga Afrika.

Perjalanan panjangnya dalam berkesenian turut melambungkan namanya hingga meraih penghargaan seperti 1st prize Mask in Venice di Itallia dan Malen auf Liegestuehien dari Jerman.

Tetapi penghargaan internasional itu tidka lantas mengikis ciri khas Antonius Kho dan karya-karyanya. Justru beragam pengalaman dan perjalanan tersebutlah yang turut memperkaya hasil goresan tangan Antonius Kho.

“Berkarya apapun itu bentuknya haruslah jujur terhadap diri sendiri, karena kejujuran itu nantinya akan terpancar dalam setiap karya-karya kita, perjalanan dan pengalamanpun jangan lantas membuat kita lupa akan jati diri, menjaga kualitas dan ciri khas akan membuat karya-karya kita dikenang dan diapresiasi,” terang Antonius Kho.

Remembering dijadwalkan digelar mulai Sabtu (3/2/2018) hingga Sabtu (3/3/2018) mendatang di Galeri House of Sampoerna.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs