Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memunculkan 12 nama tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil Presiden (cawapres) pada Pemilu 2019.
“Ada 12 nama yang populer di kalangan masyarakat. Kami pun membagi nama-nama tersebut berdasarkan latar belakang mereka,” kata Denny JA Adjie Alfaraby Peneliti LSI di Rawamangun, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Menurut dia, berdasarkan survei yang dilakukan, ada lima kategori latar belakang yang dianggap berpeluang maju dalam bursa cawapres 2019, yaitu militer, kalangan agama Islam, profesional, kepala daerah, dan partai politik.
Adjie menjelaskan terdapat tiga tokoh yang masuk pada klasifikasi berlatarbelakang militer. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Letnan Kolonel yang memutuskan berhenti dari militer untuk masuk ke dunia politik, lalu mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, serta Kepala Kantor Staff Presiden (KSP) Moeldoko.
“Berdasarkan survei AHY memiliki popularitas sebesar 71,2 persen mengungguli Gatot dengan 56,5 persen, dan Moeldoko sebesar 18 persen,” kata dia.
Pada kategori kalangan agama Islam, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi menjadi tokoh yang paling populer di kalangan responden.
Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indraswari, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Pemilik CT Corp Chairul Tanjung, serta Pendiri Bosowa Corp Aksa Mahmud merupakan tokoh kategori profesional yang paling banyak dipilih responden.
“Kalau dari kalangan kepala daerah, popularitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencapai 76,7 persen. Latar belakang kepala daerah muncul karena dianggap memiliki pendukung yang banyak di wilayah kepemimpinan mereka,” ujar Adjie seperti dilansir Antara.
Sementara itu, dari kategori partai politik Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto serta Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan yang dikenal dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, menjadi kandidat yang dinilai responden patut maju dalam bursa cawapres mendatang, ungkap Adjie.
Survei LSI Denny JA digelar pada 7 hingga 14 Januari 2018, melibatkan 1.200 responden, dan meniliki “margin of error” kurang lebih sebesar 2,9 persen. Survei ini dilaksanakan untuk memperkirakan elektabilitas sejumlah kandidat capres dan popularitas cawapres pada Pemilu 2019.(ant/ipg)