Selasa, 26 November 2024

Fahri Sarankan Presiden Ajak Bicara Kelompok Mahasiswa yang Mengkritik

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR menunjukkan kartu merah yang dibawanya, usai membuka Mukernas KA-KAMMI, Sabtu (3/2/2018), di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan. Foto: Farid suarasurabaya.net

Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR RI mengatakan, Joko Widodo Presiden seharusnya membuka ruang diskusi dengan kelompok mahasiswa yang mengkritik kinerja pemerintah.

Dialog dengan kelompok mahasiswa itu, menurut Fahri, penting sebagai masukan buat evaluasi kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, yang sudah memasuki tahun keempat.

Secara terbuka, Fahri juga meminta Rektorat Universitas Indonesia (UI), tidak memberi sanksi buat mahasiswanya yang kemarin melakukan aksi protes dengan cara menunjukkan ‘kartu kuning’ di hadapan Jokowi Presiden.

Imbauan itu disampaikan Fahri Hamzah di sela acara Mukernas Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI), yang digelar pagi hari ini di hotel kawasan Jakarta Selatan.

Sejumlah politisi yang hadir dalam acara itu antara lain Fadli Zon Wakil Ketua DPR bidang Korpolkam, Mahfud Siddiq dan Anis Matta Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Indonesia harus terus mengevaluasi perjalanannya secara radikal dan mendalam, apakah dalam jalur yang tepat atau melenceng. Pemerintah harus merespon secara baik ‘kartu kuning’ mahasiswa itu, dan berbicara dengan baik,” ujarnya di di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2018).

Fahri menambahkan, Jokowi Presiden harus menjelaskan itu lewat dialog. Karena, menurutnya kalau mahasiswa perasaannya sudah sama, maka akan susah diajak bicara.

“Mumpung sekarang pemerintah masih ada juru bicaranya, seharusnya mahasiswa diajak bicara,” tegas politisi yang juga menjabat Presiden KA-KAMMI.

Sebelum membuka acara, Fahri Hamzah secara simbolis mengeluarkan kertas warna merah dari kantong jasnya, lalu diacungkan seperti wasit dalam pertandingan sepak bola.

Tapi, Fahri tidak mau terang-terangan mengungkap buat siapa kartu merah yang dikeluarkannya. Dia cuma mengatakan kartu itu simbol tentang arah baru.

Seperti diketahui, Jumat (2/2/2018), Zaadit Taqwa Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), mengacungkan kartu kuning kepada Jokowi Presiden.

Aksi itu dilakukan sesudah Jokowi memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia, di Kampus UI, Depok, Jawa Barat.

Menurut Zaadit si pelaku, aksinya itu sebagai kritik supaya pemerintah menyelesaikan tiga persoalan, antara lain gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat, Papua.

Kemudian soal rencana perwira Polri/TNI dijadikan Pelaksana Tugas Gubernur, dan terkait draft peraturan baru organisasi mahasiswa yang dikhawatirkan mengancam gerakan kritis mahasiswa. (rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
27o
Kurs