Khofifah Indar Parawansa Ketua Umum PP Muslimat NU melepas ribuan peserta jalan sehat di lapangan kawasan Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri, Minggu (4/2/2018).
Acara itu adalah rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-72. Khofifah menyatakan kegembiraannya dapat bertatap muka secara langsung dengan anggota Muslimat NU di Kabupaten Kediri.
Khofifah juga ditemani oleh Arumi Bachsin, istri Emil Elestianto Dardak. Dua perempuan ini menjadi rebutan warga untuk berswafoto.
“Yang jelas, saya minta doa untuk bisa diberi kesempatan memimpin Jawa Timur,” Khofifah.
Dalam sambutannya, Khofifah berpesan agar warga Muslimat NU membentengi keluarga. Para orang tua dan guru harus mampu berperan mengontrol penggunaan gadget pada anak, sehingga tidak merusak perilaku anak.
“Kita harus hati-hati. Bahwa di internet banyak hal negatif yang harus diwaspadai,” kata Khofifah.
Menurut Khofifah, kasus penganiayaan guru di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura baru-baru ini bisa jadi karena pengaruh buruk gadget dan internet. Khofifah bercerita tentang keberadaan permainan atau gim di internet yang membahayakan. Ada yang secara gamblang memandu cara menyiksa guru.
Bahkan, lanjut Khofifah, ada pilihan sekaligus panduan cara penganiyaan guru dengan berbagai cara dan alat. Alat-alat tersebut ada di dalam kelas. Mulai dari penghapus hingga penggaris.
“Semua ada panduannya. Semua dijelaskan secara rinci. Bahkan disampaikan bahwa kalau sudah terlalu stress dengan gurunya maka boleh saja membunuh guru. Naudzubillah,” kata Khofifah.
Khofifah mengajak seluruh kader Muslimat NU bergerak bersama membentengi keluarga dari pengaruh negatif kemajuan teknologi. Kepedulian kepada keluarga dan lingkungan sangat penting sebagai kontrol perkembangan anak ke arah posisitif. (bid/den)