Sabtu, 23 November 2024

Risma Jadi Pembicara dalam Forum Perkotaan Dunia di Malaysia

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya saat menerima penghargaan Learning City Award di Kota Cork, Irlandia, Selasa (19/9/2017) lalu. Foto: Istimewa

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya kembali menjadi pembicara di luar negeri. Kali ini Risma menghadiri acara World Urban Forum (WUF) forum perkotaan dunia yang digelar UN Habitat di Kuala Lumpur, Malaysia selama hampir seminggu.

Yanuar Hermawan, Kepala Sub Bagian Kerjasama Luar Negeri Pemkot Surabaya, mengatakan, Risma sudah berangkat ke Kuala Lumpur sejak Rabu (7/2/2018) sore, kemarin.

Forum perkotaan di kuala lumpur yang digelar oleh UN Habitat untuk kali kesembilan itu digelar mulai 7 Februari sampai 13 Februari mendatang. Acara ini mengangkat tema, “Perkotaan pada 2030, serta Implementasi Agenda Baru Perkotaan”.

Yanuar mengatakan, Risma mendapat undangan mengikuti acara ini dari Sekretaris Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mewakili Surabaya, sekaligus Indonesia.

Yanuar mengatakan, WUF adalah forum non-legislatif tingkat dunia yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, sejak 2002 silam. Pada acara kali ini, akan hadir perwakilan dari 193 negara anggota PBB yang merupakan ahli dari berbagai bidang.

“Termasuk dari pemerintah nasional, regional, dan pemerintah daerah. Ada juga dari NGO, para profesional, peneliti, pihak swasta, media, serta lembaga internasional lainnya,” kata Yanuar, dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (8/2/2018).

Surabaya, kata dia, menjadi satu di antara kota yang berperan penting dalam perumusan naskah agenda baru perkotaan (New Urban Agenda) di forum Habitat ke-III, di Quito, Ekuador, 2016 lalu. Saat itu Surabaya sempat menjadi tuan rumah Komite Persiapan Konferensi.

Yanuar menjelaskan, selain menjadi pembicara di WUF, masih dalam rangkaian acara yang sama, Risma juga menjadi pembicara yang digelar organisasi Women In Cities International, yang bekerja sama dengan asosiasi kota-kota metropolis dunia.

Tema yang diangkat, “kebijakan metropolitan dalam implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan, untuk mewujudkan kota yang aman bagi wanita, serta anak-anak perempuan.”

“Nah, hari ini, Ibu Wali Kota juga diminta oleh Asian Habitat Society untuk memaparkan materi penciptaan lanskap perkotaan demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Ini karena Surabaya pernah meraih penghargaan Asian Townscape Award 2013 lalu,” katanya.

Penghargaan yang diberikan di Kota Fukouka Jepang itu, berkaitan upaya transformasi Taman Bungkul menjadi taman kota dan ikon Kota Surabaya, serta sebagai pusat kegiatan masyarakat.(den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs