Jumat, 22 November 2024

Di Rumah Bung Karno, Kaum Marhaen Doakan Puti Soekarno

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Puti Guntur Soekarno saat berada di "Ndalem Pojok", rumah tinggal masa kecil dan remaja Soekarno Presiden RI di Dusun Krapyak, Desa Pojok, Wates, Sabtu (10/2/2018). Foto: Istimewa

Puti Guntur Soekarno bakal calon wakil gubernur di Pilgub Jawa Timur mendapat doa dan restu dari kaum Marhaen di rumah Bung Karno, di Dusun Krapyak, Desa Pojok, Wates, Kediri, Sabtu (10/2/2018).

“Semalam, saya dibawa semakin dalam ke akar sejarah Eyang Karno. Pada diri saya, memang mengalir kuat darah Jawa Timur,” kata Puti dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (11/2/22018).

Di rumah itu, Puti Guntur bertemu sekitar 2.000 warga Marhaen dari Kediri dan daerah-daerah sekitarnya. Hadir pula di acara itu, Eva Kusuma Sundari anggota DPR RI dan Suharti anggota DPRD Jawa Timur.

Di acara bertajuk Rembuk “Sedulur Marhaen” itu, warga mengungkapkan rasa gembiranya atas kehadiran cucu Bung Karno. Salah satunya adalah Ki Buchori, warga sekitar yang mengatakan bersyukur ada jalur keturunan Bung Karno yang akan menjadi calon pemimpin di Jatim.

“Kami bersyukur, jalur keturunan Bung Karno menjadi calon pemimpin Jawa Timur. Kami pasti bekerja untuk Mbak Puti dan Gus Ipul,” katanya.

Dalam safari di daerah-daerah Jawa Timur, Puti Guntur tidak saja napak tilas “pembentukan” diri Bung Karno, tetapi juga mengenali jejaring keluarganya. Di Surabaya, Puti sudah mengunjungi rumah kelahiran Bung Karno. Dia juga memasuki rumah indekos kakeknya semasa SMA, di rumah milik HOS Tjokroaminoto.

Di Kediri, kemarin malam, Puti menjadi tahu bahwa Bung Karno pernah diasuh ayah angkatnya, Soerati Soemosewojo. Mereka tinggal di rumah yang terletak di Dusun Krapyak, Desa Pojok, Wates.

“Pak Soerati, yang juga dipanggil Den Mas Mendung, punya hubungan kerabat dengan Pak Soekemi Sosrodihardjo, ayah kandung Bung Karno,” kata Kushartono, salah seorang pengurus rumah itu.

Sekarang rumah Jawa kuno itu masih dipertahankan keasliannya. Diresmikan Guruh Soekarnoputera, paman Puti, rumah itu diberi nama “Ndalem Pojok”. Di rumah itu, Puti Guntur Soekarno disambut sebagai keluarga. Ia ditunjukkan dua kamar tempat tidur Bung Karno.

“Satu kamar ditinggali Bung Karno saat remaja. Satu kamar lagi ditinggali saat kecil. Dulu namanya Kusno. Kemudian sakit-sakitan, Pak Soerati yang menyembuhkan dan mengubah namanya, dari Kusno menjadi Soekarno. Perubahan itu di kamar ini,” kata Kushartono.

Dua kamar bekas Bung Karno beratap dan berdinding gedhek yang terbuat dari anyaman bambu, yang dilaburi kapur putih.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs