Sebanyak enam ekor singa dan 74 ekor burung bangkai ditemukan mati di dekat satu taman nasional di Tanzania Selatan pekan ini, setelah semua hewan tersebut diracuni hingga mati, kata pemerintah setempat, Jumat (16/2/2018).
Gaudence Milanzi Sekretaris Tetap bagi Sumber Daya Alam dan Pariwisata mengatakan cara semua hewan itu mati menunjukkan mereka telah diracuni oleh peternak setempat di tengah meningkatnya konflik manusia-hewan di negeri tersebut.
“Saya bisa mengkonfirmasi bahwa enam singa diracuni di daerah penanganan margasatwa tepat di luar Taman Nasional Ruaha. Kami sedang menyelidiki peristiwa ini,” kata Milanzi, sebagaimana dikutip Xinhua, yang dilansri dari Antara, Sabtu siang (17/2/2018).
“Penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah telah bisa menangkap seorang tersangka, dengan sampel burung bangkai dan singa yang diracuni dan dibawa ke Laboratorium Utama Kimia Pemerintah untuk diidentifikasi jenis racun yang digunakan,” katanya.
Sektor pariwisata Tanzania dengan nilai dua miliar dolar AS, yang sangat tergantung atas safari margasatwa, adalah penghasil devisa terbesar, tapi terjadi bentrokan yang meningkat antara populasi margasatwa, petani dan pemelihara ternak.
Pencinta lingkungan hidup menggambarkan peristiwa meracuni singa dan burung bangkai yang terancam punah secara massal di dekat Taman Nasional Ruaha sebagai pemandangan yang sangat mengharukan, dan binatang pemakan bangkai mati setelah memakan bangkai hewan yang diracuni.
“Enam singa … telah mati, tampaknya akibat racun, sebab semua hewan tersebut ditemukan di dekat bangkai ternak yang dimangsa,” kata Proyek Karnivora Ruaha (RCP), bagian dari Unit Penelitian Pelestarian Margasatwa Oxford University (WildCRU), di dalam satu pernyataan.
“Peristiwa ini memiliki konsekuensi tragis tambahan, dengan puluhan burung bangkai yang sangat terancam ditemukan mati atau sangat terpengaruh. Mereka akhirnya menemukan 74 burung bangkai yang mati selain enam singa,” kata dia.
Empat lagi burung bangkai yang sakit dibawa di Taman Nasional Ruaha untuk diobati. Satu burung bangkai mati tak lama setelah tiba, tapi yang lain baik-baik saja, lanjutnya.
“Kelihatannya seseorang meracuhi bangkai setelah singa menyerang ternak. Secara mengerikan, tindakan meracuni tersebut adalah reaksi umum dalam konflik,” kata Projek Karnivora Ruaha –yang memantau populasi singa di Tanzania.
Pada 2014, seorang peternak di dekat Daerah Penanganan Margasatwa Ikona di Kabupaten Serengeti di Wilayah Mara meracuni sampai mati tujuh singa setelah hewan itu menyerkan sapi peliharaannya. (ant/ang)