Mobil listrik buatan ITS yang dipesan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya masih dalam tahap finalisasi desain.
“Untuk harga kasarnya sudah, tapi harga fixnya berapa masih belum,” kata Muhammad Nur Yuniarto Ketua Laboratorium Sistem dan Otomasi Industri ITS pada Radio Suara Surabaya, Selasa (20/2/2018).
Kata Nur Yuniarto, untuk komponen mobil listrik ini campuran, ada yang lokal dan ada yang bukan lokal. “Kita coba kejar, paling lambat November kita serahkan,” ujarnya.
Yang jelas, kata dia, sistem motor listriknya dipakai 100 Km. Baterai bisa dipakai untuk jarak sekitar 200 kilometer. Bagasi belakang didesain agak unik disesuaikan dengan kebutuhan Wali Kota Surabaya. “Nanti kelihatannya seperti Pajero,” katanya.
Untuk rem, kata dia, mobil listrik ini lebih aman karena ada tiga rem yang difungsikan sehingga lebih aman dari yang sebelum-sebelumnya.
“Mobil listrik itu membuka kemungkinan memakai sumber energi yang sangat banyak. Asal bisa dikonversikan dengan listrik, bisa dipakai,” ujarnya.
Energi matahari misalnya, bisa diambil untuk charge baterai karena Indonesia ini kaya dengan sumber energi. “Kalau BBM kita kan sudah impor, kalau ingin mandiri di bidang energi ya mau tidak mau kita harus kembangkan energi terbarukan,” katanya. (dwi/ipg)