Sabtu, 23 November 2024

Gus Ipul Kunjungi Korban Hilang Akibat Banjir Jombang dan Memimpin Tahlil

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Gus Ipul memimpin tahlil di rumah korban hilang banjir Jombang, Jumat (23/2/2018). Foto: Istimewa

Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 mengunjungi korban hilang akibat terseret arus sungai di Dusun Kagulan, Desa Janti, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jumat (23/2/2018).

Gus Ipul pertama-tama mengunjungi rumah Niko Arfani Ferdiyansyah (17 tahun) putra pasangan Saiful Ahsin dan Khusnul Khotimah yang hilang terbawa arus sungai Catak Banteng.

“Saya turut prihatin atas musibah yang sedang menimpa keluarga Pak Saiful dan Bu Khusnul. Semoga ada keajaiban, adik Niko bisa ditemukan dengan selamat,” kata Gus Ipul dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net.

Menurut calon gubernur pasangan Puti Guntur Soekarno, kedatangannya ke Jombang untuk memberikan dukungan moril agar keluarga korban tetap sabar dan diberikan kekuatan lahir dan batin atas musibah yang terjadi.

Keluarga korban dan warga sekitar menyambut hangat kedatangan keponakan Gus Dur di rumah duka. Usai menyampaikan bela sungkawa, Gus Ipul mengajak warga sekitar berdoa bersama membaca tahlil agar korban yang hanyut segera ditemukan.

Niko hanyut terbawa arus sungai Catak Banteng di desa itu Kamis (22/2/2018) kemarin. Siti Mahmudah Kepala Desa Janti menceritakan, saat sungai Catak Banteng arusnya kencang, ada empat anak yang sedang bermain di sungai tersebut. Mereka dengan sengaja melompat dari sungai dan bermain air.

“Musibah terjadi sekitar pukul sembilan pagi. Tanggul sungai di Desa Gambiran jebol. Air semakin deras. Tiga dari empat anak itu berhasil diselamatkan, tapi sayangnya satu anak hilang,” kata Siti Mahmudah.

Sebelum mengunjungi korban banjir yang hilang, Gus Ipul sempat mengunjungi posko banjir di Desa Gambiran. Dia mencatat, setidaknya ada 2.046 warga terdampak banjir di wilayah itu. Sebanyak 1.040 orang diantaranya mengungsi.

Di posko banjir, Gus Ipul melihat kesiapan penanganan banjir dan dapur umum. Dia juga sempat membantu memasak sambil mencicipi makanan yang disuguhkan kepada pengungsi.

Menurut dia, Ada beberapa faktor yang membuat desa Gambiran, Mojoagung kebanjiran. “Saya tadi dapat laporan ada tanggul yang rusak. Padahal curah hujan sedang tinggi,” ujarnya.

Menurutnya, perbaikan infrastruktur pengairan memang masih perlu menjadi prioritas di Jawa Timur. Di tengah curah hujan yang tinggi, bila infrastruktur pengairan siap banjir sebenarnya tidak akan terjadi.

“Kalaupun sungai tidak mampu, yang terjadi genangan sebentar dan air akan kembali masuk ke sungai,” ujarnya.

Jombang, kata Gus Ipul, sebenarnya bukan menjadi salah satu daerah rawan banjir di Jawa Timur. Tapi karena curah hujan yang sangat tinggi seperti yang belakangan terjadi, banjir bisa terjadi di manapun.

“Ada beberapa daerah langganan banjir seperti Sampang, Pasuruan dan Bojonegoro. Ini yang menjadi PR serius yang kelak akan saya prioritaskan penanganannya,” kata Gus Ipul.(den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs