Guyuran hujan deras ditambah naiknya debit air Bengawan Solo menyebabkan beberapa wilayah di Gresik tergenang banjir, Sabtu (24/2/2018).
Abu Hasan Kepala Pelaksana BPBD Gresik mengatakan, beberapa wilayah yang terpantau tergenang banjir diantaranya Balongpanggang, Bungah dan Dukun.
“Di ketiga lokasi ini air tidak bisa keluar dengan segera saat ada banjir kiriman. Apalagi diikuti naiknya debit air di Bengawan Solo,” kata Abu Hasan pada Radio Suara Surabaya.
Kata Abu Hasan, sampai saat inidebit air di Bengawan Solo terpantau naik dan ini yang akan terus dipantau. “Bahkan kami peroleh informasi kalau Bojonegoro siaga merah. Aliran air dari Bojonegoro sampai ke Gresik ini hitungannya 8 jam. Tapi kita cukup terbantu sudetan di Banyulawas untuk mengalirkan air ke laut,” ujar dia.
Abu Hasan menjelaskan, tiga titik ini memang menjadi langganan banjir di Gresik. “Kalau Balongpanggang banjirnya surut biasanya akan lari ke Benjeng airnya. Tapi kita berdoa saja agar hujan tidak turun dan air laut tidak pasang jadi banjirnya segera surut,” katanya.
Sebenarnya, kata dia, sejak akhir Desember sampai sekarang ini BPBD sudah beberapa kali mengadakan sosialisasi, mitigasi. Upaya ini untuk mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada ketika banjir datang. “Kami dekatkan alat-alat penanggulangan bencana terutama banjir misal perahu karet dan sebagainya,” ujarnya.
Desa-desa yang aman dari banjir, kata dia, diharuskan membantu desa yang rawan banjir.
Desa-desa tangguh bencana di kabupaten Gresik menjadi prioritas untuk diatasi. Di Gresik sendiri, kata dia, sekarang sudah ada 22 desa yang berhasil mengatasi masalah banjir secara mandiri.
“Mereka sudah paham tentang bagaimana menyelamatkan harta benda yang paling berharga terutama dokumen-dokumen atau alat elektronik,” tambahnya. (dwi/ipg)