Luapan air sungai Bengawan Solo berdampak menggenangi rumah warga di sebagian desa di dua kecamatan di Kabupaten Gresik. Beberapa Desa di Kecamatan Dukun dan Bungah yang berdekatan dengan aliran sungai Bengawan Solo terdampak banjir.
Faid Walhakim seorang warga Dukun, Gresik melaporkan, banjir luapan sungai Bengawan Solo menggenangi beberapa rumah warga di Desa Jrebeng, Desa Baron dan Desa Madumulyorejo.
“Banjir menggenangi sebagian rumah yang berada di selatan tanggul Bengawan Solo. Tanggul ini kan membentang mulai dari kecamatan Dukun sampai terakhir di Desa Madumulyorejo,” katanya kepada suarasurabaya.net, Minggu (25/2/2018).
Menurut Faid, banjir tahunan ini selalu menyapa warga yang tinggal berdekatan dengan sungai Bengawan Solo. Menurutnya, pemerintah belum tuntas melakukan relokasi beberapa warga yang tinggal di selatan tanggul.
“Di selatannya tanggul itu masih banyak rumah yang belum terelokasi. Pembebasan lahan atau relokasi hanya sebagian, sedangkan yang berada di selatan tanggul masih banyak rumah,” katanya.
Menurut Faid, rumah warga yang terendam banjir ini kebanyakan memang berada di bantaran sungai Bengawan Solo. Kebanyakan memiliki jarak 30 meter dari bibir Bengawan Solo.
Abu Hasan Kepala BPBD Kabupaten Gresik membenarkan jika luapan sungai Bengawan Solo berdampak pada warga yang tinggal di kawasan itu.
“Dampak luapan Kali Lamong di seputaran Balongpanggang, Benjeng, Cerme sudah aman. Sekarang luberan Bengawan Solo yang ada di sebagian di Kecamatan Dukun dan Bungah utamanya yang di bantaran Bengawan Solo seperti Desa Tiremenggal, Bangeran dan Madumulyorejo,” katanya.
Abu Hasan berharap banjir segera surut. Jika volume air di hulu berkurang, maka air yang di hilir akan segera surut. “Tergantung pasang surut air laut ini,” katanya. (bid/dwi/rst)