Khairul Anwar Kepala Badan Perencanaan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengatakan, Kemenaker sedang membangun sistem informasi ketenagakerjaan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat.
“Badan Perencanaan Pengembangan Ketenagakerjaan salah satu tugasnya membuat kebijakan program menyiapkan sistem informasi ketenagakerjaan,” katanya di Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah, lansir Antara, Minggu (25/2/2018).
Kemudahan kepada masyarakat dari sistem informasi yang sedang dibangun ini tidak hanya akan didapatkan oleh kalangan masyarakat pencari kerja, tapi juga pengguna perusahaan, kelembagaan pendidikan, pelatihan maupun masyarakat umum.
Dia mencontohkan, mahasiswa bisa mengakses program pelatihan melalui sistem informasi ini. Mahasiswa yang login dalam sistem informasi akan tercatat dalam database sebagai orang yang memang sedang mencari pekerjaan.
“Nanti misalnya mahasiswa mau minta fasilitas ikut pelatihan, pemagangan itu bisa melalui sistem informasi itu,” katanya.
Dia menuturkan, untuk membangun sistem informasi itu ada wajib lapor ketenagakerjaan bagi perusahaan yang berbasis dari informasi perusahaan.
Menurut dia dalam waktu dekat sistem informasi ini bakal dioperasionalkan. Saat ini data yang sudah masuk sebanyak 2.938 perusahaan.
Melalui sistem ini, dia mengatakan, adakah perusahaan yang bersangkutan mempunyai lembaga pelatihan, melakukan program pemagangan atau tidak. Di sini juga bisa lihat per provinsi, berapa perusahaan yang sudah melapor di setiap provinsi, misalnya Jawa Tengah sudah ada 106 perusahaan.
Dia pun meminta Disnakertrans Provinsi mendorong percepatan perusahaan untuk melapor sehingga diketahui total tenaga kerja yang nantinya juga bisa berfungsi untuk informasi pasar kerja.
Dia menyebutkan dari 2.938 perusahaan yang masuk, ada sebanyak 4.351 lowongan. Ini data riil di mana perusahaan, jabatan yang lowong, kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan ada di situ.
“Dalam waktu dekat target kami setahun ini sistem terbangun dengan baik. Nanti terpablis semua masyarakat pencari kerja akan tahu, misalnya Magelang ada berapa perusahaan, berapa peluangnya, jabatannya apa yang dibuka, kualifikasi pendidikan yang diperlukan apa, kompetensi apa yang diperlukan itu ada semua,” katanya.(den)