PT PAL Indonesia meluncurkan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter Batch 2, di Shiplift Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia, Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (27/2/2018).
Kapal yang selesai lebih cepat dari target awal tersebut, diberi nama Kerambit oleh Ny. Endah Ade Supandi istri KSAL. Pemberian nama ditandai dengan pemotongan tali pengikat dan pemecahan sebuah kendi ke badan kapal.
Laksamana TNI Ade Supandi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) mengatakan nama Kerambit diambil dari salah satu alat atau senjata tradisional dari Minangkabau Sumatera Barat, yang termasuk dalam senjata berbahaya. Menurutnya, kata Ade, senjata tersebut dapat menyayat tubuh lawan dengan cepat dan tidak terdeteksi.
“Diharapkan, dari pemberian nama itu, bisa memberikan semangat untuk bertempur melawan dan menghancurkan kapal musuh dengan kekuatan yang cepat, sigap, tanggap, dan juga senyap,” kata dia.
Pemberian nama Kerambit pada kapal perang tersebut, menurut Ade, merupakan salah satu cara untuk mengenalkan budaya atau kearifan lokal didepan mata internasional.
Kapal perang tersebut memiliki panjang 60 meter dan lebar 8,1 meter dengan jarak jelajah mencapai 2400 Nm (nautical mile). Ade menambahkan, kecepatan maksimal pada kapal sebesar 28 knots, dan mampu menopang 55 ABK dengan berat muatan 500 ton. Kapal juga telah dilengkapi dengan senjata berupa meriam tipe Bofors 57 mm asal Swedia dan Rudal C-705.
“Kapal ini untuk menggantikan kapal dengan jenis sama yang sudah tua, kisaran usia 30 tahun lebih. Jadi kita butuh yang baru dan ini gantinya,” kata dia.
Sementara Budiman Saleh Direktur Utama PT PAL Indonesia menambahkan keunggulan KCR 60 terletak pada sisi kelincahan, dan penambahan sistem senjata yang lebih terintegrasi serta kemampuan stabilitas yang prima.
“Dibandingkan dengan KCR produk pertama dan kedua, itu sangat labil. Kalau terkena angin akan goyang. Sementara untuk KCR 60 meter, ini sudah disempurnakan. Kapal ini lincah, suka main petak umpat dan menyerangkan tak terduga. Saat ini exposure pada luar negeri sedang kami tingkatkan. Sembari kita tetap memprioritaskan nomor satu didalam negeri. Seperti Malaysia, Thailand, Filipina, itu adalah target kita,” kata dia. (ang/ipg)