Sabtu, 23 November 2024

Pemprov Jawa Timur Bangun Pintu Air Tambahan di Plangwot-Sedayu Tahun Ini

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Desa Madumulyorejo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik saat terdampak banjir luapan sungai Bangawan Solo. Foto: BPBD Gresik.

Soekarwo Gubernur Jawa Timur memastikan, suntikan dana Rp862 milliar dari pemerintah pusat untuk pembangunan pintu air tambahan di Desa Plangwot, Kecamatan Laren, juga di Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, sudah cair.

Dia mengatakan, ini kabar yang menggembirakan. Menurutnya, penambahan pintu air di kawasan itu akan menjadi solusi meluapnya air di Bengawan Solo yang masih menyebabkan banjir di beberapa kabupaten/kota.

“Bengawan Solo ini masih menjadi problem. Solusinya tetap, plangwot sedayu lawas harus 1.000 meter kubik per detik. Dari tiga pintu harus menjadi lima pintu pembuangan ke laut,” kata Pakde Karwo, Kamis (1/3/2018).

Tiga pintu air yang sudah ada di sepanjang dua kawasan itu saat ini hanya bisa menampung 450 meter kubik air per detik, walaupun, kata dia, sebenarnya sudah ada peningkatan kapasitas.

“Ini seperti di Mlirip (Mojokerto). Dari pada Sungai Brantas banjir, air dibuang ke Porong (Sidoarjo). Porong itu kan pembuangan agar Sidoarjo dan Mojokerto tidak banjir,” urainya.

Perbedaan Bengawan Solo dengan Sungai Brantas adalah jumlah waduk di sepanjang area yang dilintasi sungai. Kalau di kawasan selatan Jawa Timur ada tujuh bendungan penampung air, di sepanjang Bengawan Solo hanya satu, di Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

Ini yang menjadikan Soekarwo yakin bahwa penambahan pintu air di kawasan Plangwot-Sedayu, Lamongan, adalah harga mati solusi banjir di Jawa Timur sebelah utara.

Dana Rp862 milliar dari pemerintah pusat pada tahun ini, kata Soekarwo, akan digunakan untuk merealisasikan tambahan dua pintu air di Bengawan Solo.

Selain untuk pembangunan dua pintu air, dana itu juga akan digunakan untuk mengeruk Bengawan Solo. Soekarwo tidak lagi mempermasalahkan nominal suntikan dana yang sebenarnya mengalami penyusutan.

“Dulu Rp1,3 trillun. Tapi sekarang Rp800 miliar, tidak apa-apa, asalkan pintu airnya bisa ditambah,” ujarnya.

Pakde Karwo memastikan, pembangunan dua pintu baru di kawasan Plangwot-Sedayu akan dilakukan tahun ini juga, mengingat kebutuhan ini sudah sangat mendesak.

Sementara dua pintu air itu belum terbangun, Pemprov Jatim hanya melakukan antisipasi banjir Bengawan Solo dengan cara terus membuka pintu air itu dan melakukan penjagaan selama 24 jam.

Sementara, Agung Subagyo Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengatakan, ketinggian air di Bengawan Solo sudah menyusut.

Namun, menurutnya, di beberapa titik yang dilewati Bengawan Solo ini, status ketinggian air masih dalam posisi siaga. Karena itu, BPBD menginstruksikan agar seluruh kabupaten/kota tetap siaga.

Instruksi itu berkaitan dengan kondisi cuaca hujan dengan intensitas tinggi yang diperkirakan masih akan terus terjadi sampai Maret ini. “Dari prakiraan cuaca, kondisi ini masih akan terjadi sampai Maret,” katanya.

Catatan BPBD Jawa Timur, beberapa daerah yang masuk dalam peta rawan banjir antara lain kabupaten/kota yang ada di kawasan pantai utara (pantura), yang dilewati Bengawan Solo dan Kali Lamong.

BPBD juga sudah menginstruksikan agar beberapa daerah di wilayah Selatan juga mewaspadai bencana longsor yang rawan terjadi di cuaca seperti sekarang, juga wilayah tapal kuda yang masih berpotensi banjir.(den/bid/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs