Sabtu, 23 November 2024

Disruptive Innovation and Its Impact on Education, Tegaskan Disrupsi Terjadi

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Kuliah umum menghadirkan Anita Lie sebagai pembicara, mengupas disrupsi diberbagai bidang. Foto: Humas UKWMS

Kemajuan teknologi yang luar biasa memudahkan masyarakat menjalani kehidupan. Internet kini menjadi sesuatu yang wajib. Luasnya jangkauan internet dan semakin murahnya harga gawai membuat pengguna internet tumbuh pesat. Disrupsi terjadi di berbagai bidang.

“Disrupsi itu sudah terjadi di berbagai bidang. Transportasi, industri, sama halnya dengan di bidang pendidikan. Sayangnya orang-orang di bidang pendidikan terkadang terlalu santai, karena bidang pendidikan terproteksi oleh aturan masyarakat yang mewajibkan orang sekolah. Namun pendidikan tinggi yang sifatnya tidak diwajibkan, haruslah bersiap-siap akan disrupsi yang terjadi,” ujar Anita Lie.

Lebih lanjut, Anita Lie menekankan bahwa pendidikan jangan lagi mengajarkan ilmu pengetahuan dengan cara-cara pengajaran yang lama.

“Pendidikan harus mengubah dirinya dengan hadir dalam bentuk e-learning misalnya. Penyampaian muatan informasi seharusnya jangan lagi menjadi tujuan pendidikan, namun justru harus memperhatikan bagaimana cara membangun karakter peserta didik, bahkan termasuk cara-cara berpikir kreatif,” tambah Anita Lie.

Anita juga menyampaikan bahwa berapapun usia kita tidak boleh sampai menyerah untuk belajar. Sama halnya dalam menghadapi era digitalisasi kini. Akademisi secara umum dan mahasiswa FKIP UKWMS yang dibekali kemampuan menjadi pendidik harus pandai melihat peluang dalam dinamika masyarakat dunia yang pesat.

Pada kuliah umum tersebut, selain Anita Lie turut hadir Angela Merici Pitra Prabarani, praktisi bidang Training and Development yang sedang membangun aplikasi pembelajaran Bahasa Indonesia yang diperuntukkan bagi penutur asing.

Anita dan Pitra berusaha menyampaikan pesan bahwa mobile apps tidak hanya bisa dibuat oleh lulusan bidang studi informatika. “Bahkan saya yang jauh lebih tua dan sering dibilang gagap teknologi oleh anak saya sendiri, berani membuat mobile apps, maka kalian yang jauh lebih muda ini harusnya lebih semangat dong,” kata Prita.

Kuliah umum bertajuk: Disruptive Innovation and Its Impact on Education, oleh Prof. Anita Lie, MA., Ed.D, Jumat (2/3/2018) dilanjutkan dengan launching FKIP Mobile Application guna menunjang layanan pembelajaran di FKIP.

FKIP mobile application adalah aplikasi berukuran 16MB yang tersedia secara bebas dan gratis untuk diunduh di Google Playstore. Melalui aplikasi tersebut, pengunduh bisa menikmati layanan pembelajaran seperti materi kuliah, pengumuman beragam kegiatan kampus dan lain sebagainya.

“Kami ingin menghilangkan pembatas dalam hal keterbatasan sarana prasarana pembelajaran bagi mereka yang ingin belajar namun terhalang masalah ruang dan waktu,” terang Dr. V. Luluk Prijambodo, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Perangkat digital ini diharapkan akan mempersingkat waktu yang dibutuhkan bagi pembelajar untuk menyelesaikan studi perkuliahannya. Bagi pengunduh yang bukan mahasiswa FKIP UKWMS, dapat turut menikmati materi-materi perkuliahan tertentu yang dibuka untuk umum.

Acara yang digelar di Auditorium Lantai 2 Kampus Kalijudan UKWMS tersebut dihadiri oleh lebih dari 200 orang mahasiswa FKIP UKWMS dan dosen maupun karyawan.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs