Dibintangi Kenny Austin, Brandon Salim, Chelsea Agatha dan Nino Fernandez, film remaja dengan latar belakang basket ball, Mata Dewa, punya pesan moral agar anak muda tidak mudah putus asa dan menyerah pada keadaan.
Dewa (Kenny Austin) adalah pemain basket ball SMA Wijaya yang berambisi ingin membawa tim sekolahnya ini menjadi juara dan tidak dipandang remeh sekolah lainnya. Dewa bersama timnya harus berjuang sendiri lantaran minimnya dukungan.
Dewa yang penuh semangat dan berambisi ingin membawa kemenangan bagi sekolahnya, dimusim pertama justru jadi egois bahkan sempat berselisih paham dengan Miko (Nino Fernandez) pelatih tim sekolahnya.
Tidak hanya itu Dewa juga berselisih dengan Bumi (Brandon Salim) kawan main satu timnya. Kegagalan pun menghantui tim sekolah yang dipastikan bakal dibubarkan jika gagal dimusim seanjutnya.
Singkat kata, Dewa bersama timnya berjanji akan bermain lebih baik. Sampai akhirnya sebuah peristiwa mengakibatkan Dewa kehilangan penglihatan mata kirinya sehingga menghambat permainannya sebagai bagian tim basket sekolahnya.
Dewa kehilangan semangat dengan tim sekolahnya. Dewa terpuruk dan patah harapan membawa sekolahnya memenangkan musim pertandingan. Kehadiran Bening (Chelsea Agatha) pada kehidupan Dewa menjadikan kisah remaja ini lebih lengkap.
“Dan usaha Dewa bersama kawan-kawannya satu tim, termasuk Bumi, Bening dan dorongan sekolah serta keluarga menjadikan Mata Dewa sebuah kisah yang mengingatkan anak muda untuk tidak gampang menyerah, tidka putus asa pada keadaan,” terang Azrul Ananda produser eksekutif Mata Dewa.
Film yang memilih lokasi shooting di Surabaya ini, juga dibintangi Dodit Mulyanto komikus Surabaya, dan sejumlah pemain basket DBL. Dijadwalkan bakal diputar serentak pada 8 Maret 2018.(tok)