Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menggelar launching program pelatihan Pahlawan Ekonomi (PE) dan Pejuang Muda (PM) 2018 di Kapas Krampung Plaza Surabaya, Minggu (4/3/2018). Peresmian itu dihadiri ratusan anggota Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda Kota Surabaya.
Risma memberikan motivasi kepada sejumlah pelaku usaha terkait keuntungan dan pendapat yang bisa didapatkan melalui program itu. Dia berharap, semakin banyak kaum perempuan yang ikut bergabung dalam program Pahlawan Ekonomi, dan semakin banyak anak muda Surabaya yang bergabung dalam program pelatihan Pejuang Muda.
“Saya ingin ibu-ibu bisa mengembangkan kreatifitasnya, menghasilkan sebuah produk yang bisa dijual sehingga bisa menambah pendapatan untuk rumah tangga tanpa harus meninggalkan rumah,” kata Risma.
Pada kesempatan itu juga, Risma menjelaskan program Pahlawan Ekonomi dan memperkenalkan beberapa pelaku usaha yang dia nilai telah berhasil. Sejumlah masyarakat menghadiri acara itu dan menyimak penjelasan Risma.
“Program ini merupakan program permberdayaan perempuan dengan memberikan pelatihan untuk ibu rumah tangga, dalam menciptakan usaha sendiri dan diharapkan bisa lebih mandiri. Contohnya Diah Cookies ini, omzet yang didapat sampai puluhan juta. Coba bayangkan, pekerjaan mana yang bisa mendapatkan hasil puluhan juta dalam waktu sehari. Jadi jangan mengandalkan ingin jadi PNS, sudah bukan zamannya,” kata dia.
Risma mengatakan, selain berbagai pelatihan usaha, di program PE dan PM masyarakat juga akan mendapat bantuan dalam hal pengurusan perizinan oleh Pemkot Surabaya secara gratis.
Selain itu, masyarakat yang bergabung di Pahlawan Ekonomi akan mendapatkan dukungan re-branding produk hasil olahan mereka. Caranya dengan memilihkan packaging yang menarik supaya barang itu laku dijual di pasar menengah hingga ke atas. Risma optimistis dan mengharapkan masyarakat peserta PE dan PM memperoleh pendapatan yang jauh lebih banyak dengan cara itu.
Menurut Risma, program PE dan PM Surabaya adalah peluang besar yang bisa dimanfaatkan siapa saja. Kesempatan itu, kata Risma, mungkin tidak ditemukan di kota lain.
Dia mengatakan, tidak ada yang tidak mungkin, asalkan masyarakat mau berusaha dan tetap optimistis. Semua orang, kata dia, bisa menjadi pengusaha, asalkan ada niat.
“Semua bisa, anak-anak muda, bisa ikut. Tinggal kita mau apa tidak. Sayang kalau peluang ini terbuang percuma. Daerah lain ada yang iri, kenapa Surabaya bisa seperti ini. Ini yang menjadikan Surabaya menjadi kota terbaik di dunia untuk pelatihan program pemberdayaan perempuan,” pungkasnya. (ang/den)