Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin pagi (5/3/2018), bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp 13.731 dibanding posisi sebelumnya Rp 13.751 per dolar AS.
Reza Priyambada Analis Binaartha Sekuritas mengatakan bahwa pergerakan dolar AS cenderung melemah terhadap beberapa mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah menyusul kebijakan proteksi perdagangan Amerika Serikat dengan menerapkan tarif untuk baja dan alumunium.
“Kebijakan itu direspon negatif oleh pelaku pasar global sehingga dolar AS cenderung mengalami tekanan di pasar global,” katanya, dilansir Antara.
Di sisi lain, lanjut dia, adanya kemungkinan Bank Indonesia melakukan intervensi terhadap pergerakan rupiah di pasar turut menjaga fluktuasi rupiah di area positif.
Lana Soelistianingsih Ekonom Samuel Sekuritas menambahkan bahwa kebijakan proteksi itu diperkirakan akan memicu pembalasan dari negara mitra dagang Amerika Serikat.
“Respon jangka pendek, kebijakan proteksi itu akan membuat dolar AS melemah dan dalam jangka menengah kebijakan itu juga berpotensi merugikan ekonomi AS dengan mahalnya harga baja dan alumunium,” katanya. (ant/ang)