Pasca banjir bandang yang terjadi pada Kamis (8/3/2018) sekitar pukul 14.00 WIB yang menerjang dua desa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, warga dibantu petugas gabungan mulai membersihkan air bercampur lumpur.
“Sebenarnya saya pribadi trauma tinggal di bantaran sungai setelah banjir yang terjadi kemarin sangat besar hingga banyak perabotan dan pakaian saya hilang terbawa banjir,” kata Suhariyanto (60), salah seorang korban banjir bandang Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih kepada Antara, Jumat (9/3/2018).
Ia mengemukakan, sehari setelah banjir, warga dibantu petugas gabungan mulai membersihkan air bercampur lumpur di rumah. Para warga mengambil sisa harta benda seperti tempat tidur dan perabotan rumah lain serta pakaian yang hanyut terbawa banjir luapan air Sungai Kalorkoran.
Ia menambahkan, mayoritas warga tidak sempat menyelamatkan barang berharga karena luapan air sungai yang membawa material kayu tiba-tiba datang menerjang rumah warga.
“Untuk di bantaran sungai ketinggian airnya hingga mencapai 1,5 meter. Bahkan bangunan rumah permanen di sebelah saya hancur total. Sedangkan rumah saya sendiri nyaris ambruk,” ujarnya.
Puriyono, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdal Ops) BPBD Situbondo, mengatakan bahwa data sementara terdampak banjir bandang sampai saat ini tercatat sekitar 250 rumah.
“Data sementara terdampak banjir di Dusun Krajan, Cotek dan Dusun Sidodadi Desa Sumberwaru, ada sekitar 220 rumah. Satu rumah di antaranya rusak total dan dua lainnya rusak berat. Sedangkan di Desa Sumberanyar sekitar 30 rumah satu rumah di antaranya rusak total hanyut terbawa banjir,” kata Puriyono.
Ia menjelaskan, data sementara terdampak banjir tersebut bisa bertambah dan bisa saja berkurang. Ini dikarenakan petugas masih melakukan pendataan untuk memastikan jumlah terdampak banjir bandang.
“Hari ini kami kembali melakukan pendataan korban banjir bandang by name by adress agar tidak salah, dan nantinya dapat memudahkan penyaluran bantuan,” tuturnya.
Dari pantauan, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Tagana, Dinas Sosial, Satpol PP, dan relawan bergotong-royong membantu korban banjir membersihkan air bercampur lumpur dari rumah mereka. Mereka juga mulai mengambil sisa perabotan rumah tangga yang hanyut terbawa banjir. (ant/tna/ipg)