Joko Widodo Presiden bagi-bagi sepeda untuk santri dan santriwati di Pondok Pesantren As Salafi Al Fitrah, Kedinding Lor, Surabaya, Jumat (9/3/2018).
Setelah salat maghrib berjamaah Joko Widodo Presiden bersama undangan lainnya sempat mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh KH Muhammad Husni Mubarak.
Muhammad Ikhsan Ketua Yayasan Al Hikmah yang menaungi Pondok Pesantren As Salafi Al Fitrah sempat memaparkan seluk beluk pesantren yang sudah berdiri sejak 1985 silam.
Setelah Ikhsan, giliran Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan memberikan penjelasan tentang Bank Wakaf Mikro yang diinisiasi OJK bersama 20 pondok pesantren di Indonesia.
Sambutan Presiden ternyata sangat ditunggu-tunggu oleh para santri dan santriwati. Mereka dengan antusias memberikan tepuk tangan yang sangat meriah ketika Jokowi jalan ke atas panggung.
Setelah menyampaikan sambutan dan mengapresiasi keberadaan Bank Wakaf Mikro yang diinisiasi oleh OJK bersama Ponpes di Indonesia, saat yang ditunggu-tunggu para santri tiba. Jokowi bagi-bagi sepeda.
Satu santri diminta maju dan melafalkan butir-butir Pancasila. Karena grogi, santri itu sempat salah menyebutkan beberapa butir Pancasila yang mengundang sorak sorai rekan-rekan santrinya.
Jokowi membantu santri itu untuk menyelesaikan lima butir Pancasila dan memintanya untuk mengambil hadiah sepeda yang sudah disediakan. Lantas, “lho, bapak ini belum disuruh maju kok sudah ke panggung?”
Seorang santri bernama Trimo tiba-tiba sudah berdiri di atas panggung. Jokowi Presiden pun tetap mempersilakan Trimo untuk menjawab pertanyaan untuk sebuah sepeda.
“Ya sudah, sini, sini, dekat saya. Saya tanya apa ya ke bapak ini,” kata Jokowi. Presiden pun meminta Trimo menyebutkan tujuh nama ikan yang ada di perairan di Indonesia.
Jawaban Trimo cukup menggelitik. Jawaban pertama nama ikan yang disebutkan oleh Trimo adalah “Udang.”
“Lho, lho. Nama ikan kok,” kata Jokowi yang mengundang tawa semua hadirin.
Jawaban berikutnya sampai jawaban kelima, Trimo menjawabnya dengan cukup lancar. Dia menyebut nama beberapa ikan seperti Tombro, Bandeng, Mujaer, Lele, sampai ikan Wader.
“Iya, apa lagi? Ikan di laut kan banyak,” kata Jokowi.
“Mm, ikan… grogi, Pak,” kata Trimo.
“Ikan grogi enggak ada,” kata Jokowi menambah tawa hadirin.
“Kepiting boleh Pak, kepiting kan ikan?” Tanya Trimo.
“Kepiting kok ikan, pripun (bagaimana) toh,” kata Presiden.
Trimo lantas menyebutkan Ikan Sembilang. Kali ini Jokowi Presiden yang mengatakan, “oh, ada, ya? Ya sudah. Satu lagi saya kasih sepeda, ayo, ikan apa?”
Karena kebingungan, Trimo lantas menyebut, “ikan Nus.” Dalam bahasa Jawa, Nus yang dimaksud oleh Trimo adalah cumi-cumi yang biasa dimasak oleh para ibu dengan bumbu hitam.
Jokowi presiden pun membimbing Trimo untuk menjawab nama ikan terakhir dengan memberikan sedikit petunjuk. “Itu lho, ikan yang loncat-loncat itu lho,” katanya.
“Apa ya, Pak. Lupa pak, umur sudah 70 tahun ini,” kata Trimo. Sampai akhirnya dia menjawab, “Ikan… kakap, Pak?”
“Ya sudah, betul, ambil sepedanya,” kata Jokowi.
Di tengah-tengah acara peluncuran Bank Wakaf Mikro itu, hujan turun dengan sangat deras. Tenda yang didirikan tidak cukup melindungi peserta dari hujan. Beberapa santri dan santriwati tampak menghindar dari air hujan.
Setelah Jokowi Presiden pamit dan bertolak ke Juanda untuk kembali ke Jakarta, penerangan di sekitar Pondok Pesantren langsung padam. Sementara hujan belum juga reda.(den/iss/ipg)