PT Bumi Suksesindo Perusahaan Tambang Emas di Tumpang Pitu (tujuh bukit) Banyuwangi menargetkan produksi emas 2018 meningkat sebesar 155.000 Oz sampai 170.000 Oz atau naik dari 2017 sebesar 142.468 Oz.
Adi Adriansyah Sjoekri Presiden Direktur PT BSI mengatakan, tahun 2017 merupakan mementum penting bagi perusahaannya. PT BSI berhasil mencapai kapasitas produksi emas secara penuh pada kuartal III 2017 setelah mengawali produksi pada Maret 2017.
“Kami bersyukur BSI bisa melalui proses penambangan. Pengembangan tambang dan produksi emas juga berjalan lancar. Kami bangga, produksi tambang ini juga didukung SDM dari masyarakat Banyuwangi,” ujarnya di Surabaya, Kamis (15/3/2018).
Adi mengatakan, tenaga kerja di tambang emas Tumpang Pitu mencapai 1.811 orang. Dari jumlah itu, 60 persen merupakan warga Banyuwangi termasuk 38 persen dari Kecamatan Pesanggrahan, lokasi terdekat tambang emas Tumpang Pitu.
Adi menjelaskan, di awal PT BSI beroperasi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah diberi hibah saham atau golden share sebesar 10 persen atau setara Rp10 miliar.
Setelah PT Merdeka Copper Gold, Tbk menjadi perusahaan nasional yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai saham itu meningkat menjadi Rp500 miliar meski prosentase sahamnya turun menjadi 6,7 persen.
“Sekarang ini saham Pemkab Banyuwangi bila dirupiahkan menjadi Rp500 miliar,” katanya.
Komitmen PT BSI terhadap warga lokal, kata Adi, juga ditunjukkan dengan pemberian program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan secara konsisten. Dalam hal ini PT BSI berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan infrastruktur publik.
“Di tahun 2017, program CSR PT BSI telah menjangkau lebih dari 42.000 warga Banyuwangi,” katanya.(bid/den)