Emil Elestianto Dardak Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, menawarkan pembangunan sektor ekonomi yang memiliki keunggulan yang berbasis daya saing wilayah, kebijakan dan kelembagaan.
Menurut Emil, Jawa Timur telah menjadi driver ekonomi Indonesia yang luar biasa, dengan sumbangan Produk Domestik Bruto (GDP) kepada Indoesia kurang lebih 15 persen. Menurutnya, saat ini telah menyentuh kurang lebih Rp2 ribu triliun di Jatim untuk tahun 2017.
“Dari 34 provinsi di Indonesia Jawa Timur menyumbang seperenam,” kata Emil saat bertatap muka dengan ratusan pengurus APINDO Jatim.
Sedangkan kalau dilihat dari sisi industri makin siginifikan lagi, Jatim menyumbang kurang lebih seperempat dari industri nasional. Dari itu, kita memiliki satu harapan bahwa jawa timur bisa menjadi lokomotif perekonomian Indonesia kedepan.
Namun, di atas dari program dan rencana, Emil mengatakan bahwa karakter serta komitmen dari pemegang amanah di pemerintahan itu menjadi sesuatu yang sangat penting.
Jawa Timur menurutnya harus menjadi lokomotif ekonomi nasional, karena Indonesia mengahadapi tantangan yang tidak sederhana yakni persaingan semakin nyata misalnya Vietnam dan Myanmar. Oleh karenanya menurutnya membangun postur ekonomi Jatim menjadi penting untuk menjawab tantangan tersebut.
Tak hanya persaingan antar negara namun tantangan lain misalnya beberapa isu dalam dunia ketenaga kerjaan di Indonesia yakni digitalisasi dan otomatisasi oleh karenanya menurutnya Jawa Timur membutuhkan lompatan yang luar biasa agar Jawa Timur mampu beradaptasi dalam perubahan.
“Infrastruktur adalah prasyarat penting untuk meningkatkan daya saing. Kita melihat bahwa infrastruktur masih berfokus pada gerbang Kertasusila, sebagai contoh ingin memajukan Madura dengan adanya jembatan Suramadu tetapi sebenarnya untuk berkembang lebih pesat lagi maka pesisir utara Madura harus didorong sebagai gerbang koridor maritim yang ada di utara Pulau Jawa,” kata Emil.
Menurut Emil, konektivitas selatan ke utara yang memang benar-benar kuat sebagai penghubung Suramadu dan pelabuhan Tanjung Bulu Pandan, oleh karenanya aksesibilitas menjadi kunci dalam meningkatkan ekonomi Jawa Timur.
Sementara, untuk menjawab era digital, Khofifah-Emil akan menerapkan program Jatim Kerja yang nantinya akan membangun Millennial Job Center dan Science Techno Park Dream Team. Millenial Job Center berfungsi untuk membangun profesionalisme di bidang-bidang yang dimiliki oleh generasi pemuda-pemuda di Jawa Timur agar terampil dan berdaya saing.
“Kami menyadari profesi yang sekarang berkembang bukan orang kantoran namun kantor ada dimana-dimana semisal cafe mereka buka laptop memanfaatkan wifi dan mereka tidak hanya facebook-an namun bekerja lewat dunia digital. Jadi ke depan banyak yang membutuhkan keahlian-keahlian khusus dan profesionalisme yang aset terbesarnya adalah kepercayaan dan kredibilitas dari klien. Di sini kita mengubah paradigma para pemuda dari mencari kerja menjadi mencari klien,” katanya.(bid/rst)